Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI Ingin Jangkau Masyarakat Desa

Ada yang berbeda dari peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72 oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Kali ini, sejumlah ‘penghuni’ gedung pencakar langit di kawasan SCBD Jakarta Selatan itu menyambangi Kawah Ratu, Gunung Salak.
Rombongan pendaki yang terdiri dari Bursa Efek Indonesia, Kliring Penjaminan Efek Indonesia dan Kustodian Sentral Efek Indonesia berfoto bersama di tepi Kawah Ratu, Gunung Salak, Kamis (17/8/2017) usai melakukan upacara peringatan kemerdekaan Republik Indonesia ke-72. Ketiga lembaga penyelenggara pasar modal itu ingin mempererat kerja sama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Rombongan pendaki yang terdiri dari Bursa Efek Indonesia, Kliring Penjaminan Efek Indonesia dan Kustodian Sentral Efek Indonesia berfoto bersama di tepi Kawah Ratu, Gunung Salak, Kamis (17/8/2017) usai melakukan upacara peringatan kemerdekaan Republik Indonesia ke-72. Ketiga lembaga penyelenggara pasar modal itu ingin mempererat kerja sama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Bisnis.com, JAKARTA--“Orang-orang bursa, orang-orang gunung juga, orang-orang desa, orang-orang yang biasa bermain di alam terbuka. Bukan orang yang kacamatanya tebel yang adanya di kantor di gedung tinggi. Orang-orang bursa, orang-orang biasa juga.”

Ada yang berbeda dari peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72 oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Kali ini, sejumlah ‘penghuni’ gedung pencakar langit di kawasan SCBD Jakarta Selatan itu menyambangi Kawah Ratu, Gunung Salak.

Bahkan tak hanya itu, dua lembaga penyelenggara pasar modal lainnya yakni PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) turut ambil bagian dalam pagelaran tersebut.

Rombongan yang kurang lebih sekitar 50 orang tersebut berkumpul di halaman parkir gedung Bursa Efek Indonesia, Rabu (16/8/2017) pagi. Rombongan dilepas oleh Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio sebelum akhirnya bertolak  ke Javana Spa, Cidahu, Sukabumi Jawa Barat.

Sekira pukul 14.00 WIB, rombongan tiba kemudian berkumpul sejenak untuk briefing keselamatan sebelum memulai pendakian ke lapangan helikopter –tempat rombongan bermalam--.

Jika ditengok dari sisi usia, rombongan ini pun beragam, mulai dari pemuda-pemudi, paruh baya, hingga kakek-kakek sehingga panitia pun memperkirakan waktu tempuh menuju lapangan itu yang berjarak kurang lebih 4,5 kilometer dalam jangka waktu 3 jam. Siapa sangka, rombongan tiba sekitar pukul 16.00 WIB dengan trek yang memang agak landai berbatu.

Sepanjang perjalanan, Direktur Pengembangan Bisnis BEI Nicky Hogan dan Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Hamdi Hassyarbaini nempak bersemangat untuk melibas trek itu.

Sementara, Direktur Utama KPEI Hasan Fawzi amat ceria menikmati perjalanan dengan sendau guraunya, menghibur para pendaki lain yang nampak kecapaian, sekedar memberi semangat. Ketiga pimpinan itu tak menunjukkan gaya kantoran. Bercelana ala pendaki, duduk di tanah dan tidur di dalam tenda dome yang hanya muat untuk 3 orang.

Usai menyantap makan malam dengan alas daun pisang. Rombongan berbagi tugas untuk upacara bendera keesokan harinya di Kawah Ratu, dimana rombongan harus melintas dua sungai kecil terlebih dahulu.

Hasan kejatahan sebagai pembina upacara. Dalam wejangan upacara, dia mengungkapkan peringatan kemerdekaan kali ini terasa sangat berbeda dan istimewa. 

Selain karena upacara dirayakan oleh perwakilan dari tiga lembaga penyelenggara pasar modal dan wartawan pasar modal, upacara tersebut juga dilakukan di Kawah Ratu. 

Menurutnya, pelaksanaan upacara bendera di Kawah Ratu, selain untuk peringatan kemerdekaan juga bisa menjadi inspirasi bagi rekan lain.

“Bahwa perjalanan penuh tantangan menuju sukses pasar modal Indonesia dalam mendukung ekonomi Indonesia. Jadikan momentum ini, 72 tahun Indonesia, menjadi semangat kerja sama di pasar modal ke depannya,” katanya.

Usai pelaksanaan upacara, Nicky berharap agar pasar modal Indonesia bisa semakin menyejahterakan masyarakat. Meskipun, lanjutnya, jika ditengok dari investor pasar modal dan reksadana sudah mencapai lebih dari 1 juta orang.

“Tetapi tetap masih banyak masyarakat kita yang sebenarnya bisa mendapatkan manfaat dari pasar modal. Harapannya itu,” katanya.

DESA NABUNG SAHAM

Dia mengungkapkan dengan program Yuk Nabung Saham dan Desa Nabung Saham serta seluruh dukungan baik dari perusahaan efek, instansi, emiten dan Otoritas Jasa Keuangan, maka pihaknya bisa lebih cepat lagi untuk menambah jumlah investor yang ujung-ujungnya juga untuk menyejahterakan masyarakat.

Pada tahun ini, BEI menargetkan sudah ada 5 desa yang bisa dilakukan program Desa Nabung Saham. Selain desa Argomulyo di Kalimantan Timur, dalam waktu dekat, program tersebut akan dilakukan di Lombok Tengah dan Aceh.

Nicky mengungkapkan dengan model pelaksanaan di lima desa itu, dia berharap bisa menduplikasi program serupa secara lebih masif pada tahun depan. Meskipun, dia belum memiliki perkiraan akan menyasar berapa desa pada 2018.

“Belum Tapi kalau kita perhatikan di Argomulyo, dari 1.200 kepala keluarga, ada 500 kepala keluarga yang menjadi investor aktif dan berorientasi jangka panjang,” ujarnya.

Berkaitan dengan pelaksanaan upacara di Kawah Ratu, Nicky mengaku tidak memiliki agenda khusus. Namun, dia berharap peringatan kemerdekaan tersebut bisa menjadi tradisi. Kendati, lokasi tidak musti harus selalu di gunung.

Saat ini, lanjutnya, BEI terus mengubah persepsi bahwa bursa saham hanya milik orang berpunya dan milik masyarakat perkotaan. Pasalnya, BEI juga telah memiliki program Desa Nabung Saham.

Bahkan, tiga lembaga penyelenggara pasar modal BEI, KPEI dan KSEI menyelenggarakan upacara peringatan kemerdekaan di gunung. Secara tidak langsung, imbuhnya, ini juga bisa menjadi pendekatan ke masyarakat.

“Secara tidak langsung masyarakat bisa melihat ternyata orang-orang bursa, orang-orang gunung juga, orang-orang desa, orang-rang yang biasa bermain di alam terbuka. Bukan orang yang kacamatanya tebel yang adanya di kantor di gedung tinggi. Orang-orang bursa, orang-orang biasa juga,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper