Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emas Harus Lewati Level Penting US$1.295

Harga emas diperkirakan dapat melaju menuju US$1.300 per troy ounce jika sudah bisa menembus level penting US$1.295 per troy ounce.
Harga emas/Reuters
Harga emas/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA—Harga emas diperkirakan dapat melaju menuju US$1.300 per troy ounce jika sudah bisa menembus level penting US$1.295 per troy ounce.

Pada perdagangan Jumat (18/8/2017) pukul 15.47 WIB, harga emas spot naik 5,54 poin atau 0,43% menuju US$1.293,69 per troy ounce. Sepanjang tahun berjalan harga tumbuh 12,75%.

Analis Asia Trade Point Futures Deddy Yusuf Siregar menyampaikan, pada pertengahan pekan ini harga emas didorong oleh situasi ekonomi dan politik Amerika Serikat.

FOMC Minutes yang dirilis pada Kamis (17/8/2017) pukul 01.00 WIB menunjukkan sikap pejabat The Fed cenderung berhati-hati dalam menaikkan suku bunga lanjutan seiring dengan tingkat inflasi yang masih lambat.

Faktor AS lain yang mendorong harga emas ialah kembali munculnya gejolak politik internal. Pada Rabu (16/8), Presiden Donald Trump membubarkan dua badan penasehat bisnis, yakni Dewan Penasihat Manufaktur AS (American Manufacturing Council) dan Forum Stragtegi dan Kebijakan (Strategic and Policy Forum).

Menurut Deddy, saat ini pasar memperhatikan apakah harga emas mampu melewati level penting US$1.295 per troy ounce. Bila level ini sulit diatasi, harga batu kuning akan kembali menurun.

Setidaknya, sudah tiga kali harga emas diprediksi mampu mencapai level US$1.300 per troy ounce pada Tahun Ayam Api. Momen itu terjadi pada 18 April 2017 ketika harga mencapai US$1.289,76, selanjutnya 6 Juni 2017 saat harga di level US$1.294,39, dan terakhir 11 Agustus 2017 dengan harga US$1.289,31.

"Yang harus diperhatikan ialah apakah emas mampu stabil bergulir di atas level penting US$1.295 per troy ounce untuk melanjutkan kenaikan," paparnya kepada Bisnis.com, Kamis (17/8/2017).

Selain level penting tersebut, dalam jangka panjang investor akan memperhatikan permintaan emas dari India sebagai salah satu konsumen terbesar di dunia. Pasalnya, pajak barang mewah di Negeri Hindustan meningkat menjadi 3% dari sebelumnya 1,2%.

Namun, menurut World Gold Council, permintaan emas India pada 2017 tetap bisa bertumbuh mencapai 750 ton. Berdasarkan data kompilasi Bloomberg, impor emas India pada Januari 2017—Juli 2017 melonjak lebih dari 250% menjadi 625,5 ton.

Deddy memprediksi, sentimen AS masih akan mendominasi dalam jangka pendek. Harga emas sampai akhir pekan diperkirakan bergulir di dalam rentang US$1.280--US$1.295 per troy ounce.

Analis Sucden Financial Ltd., Kash Kamal mengatakan, harga emas tampak terlalu mahal setelah The Fed mengerek suku bunga sebanyak dua kali pada 2017. Namun, gejolak geopolitik yang tak terduga berhasil meningkatkan permintaan.

"Bila diplomasi antara Korut dan AS dapat terjadi, harga emas akan menghadapi aksi jual yang besar," tuturnya seperti dikutip dari Bloomberg.

Dalam jangka panjang, dia melihat harga batu kuning masih berpeluang menanjak ke area US$1.296 per troy ounce untuk melanjutkan kenaikan menuju US$1.300 per troy ounce. Adapun batas bawah harga ialah US$1.250 per troy ounce.

Senior vice president perusahaan broker Ambrosino Brothers Todd Calvin menyampaikan, level US$1.300 per troy ounce menjadi jarak yang cukup jauh untuk bisa dicapai.

Akan tetapi, posisi tersebut bisa diraih jika ketegangan global meningkat, The Fed melonggarkan cengkeraman pengetatan kebijakan moneter, dan dolar AS melemah.

Peristiwa penting yang dinantikan pasar pada bulan ini ialah pertemuan para pejabat bank sentral dunia dalam Jackson Hole Symposium pada 24-26 Agustus 2017. Setiap sentimen hawkish dapat menekan harga emas, tetapi sebaliknya sentimen dovish dapat mengatrol harga.

"Pasar menunggu pernyataan Janet Yellen [Gubernur The Fed], Mario Draghi [Presiden European Central Bank], atau Haruhiko Kuroda [Gubernur Bank of Japan] soal kebijakan moneter yang akan memengaruhi harga emas," paparnya.

Permintaan emas dalam waktu dekat juga dipicu aksi teror di Barcelona. Sentimen ini membuat pembelian beralih ke aset haven.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper