Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aktivitas Kilang China Menurun, WTI Ditutup Melemah

Harga minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman September ditutup melemah 2,5% atau US$1,23 ke level US$ 7,59 per barel pada akhir perdagangan Senin (14/8/2017) di New York Mercantile Exchange.
Prediksi Harga Minyak WTI/Reuters
Prediksi Harga Minyak WTI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah melemah paling paling signifikan dalam lebih dari lima pekan terakhir di tengah kekhawatiran turunnya permintaan minyak di China yang membayangi berita bahwa pasokan minyak mentah Libya terganggu.

Harga minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman September ditutup melemah 2,5% atau US$1,23 ke level US$ 7,59 per barel pada akhir perdagangan Senin (14/8/2017) di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, minyak Brent untuk pengiriman Oktober turun US$1,37 ke level US$50,73 per barel di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London.

Seperti dilansir Bloomberg, aktivitas kilang minyak China turun paling tajam dalam dalam tiga tahun terakhir di bulan Juli, sedangkan output minyak mentah turun dari level tertinggi tahun ini.

Lapangan minyak terbesar Libya, Sharara, memangkas produksi lebih dari 30% karena ancaman keamanan, menurut seseorang yang mengetahui informasi tersebut. Sementara itu, penguatan dolar AS mengikit daya tarik pelaku pasar terhadap komoditas minyak.

"Kami melihat adanya penguatan dolar, dan semakin banyak berita tampaknya menguntungkan ‘kaum bearishsaat ini," ujar Phil Flynn, analis pasar senior Price Futures Group Inc., seperti dikutip Bloomberg.

"Jika melihat data China pagi ini, ketika sampai ke penurunan kilang China pada bulan Juli, itu menambah persepsi adanya perlambatan permintaan, dan ini mengimbangi kekhawatiran tentang produksi minyak Libya," lanjutnya.

Minyak telah bertahan di bawah level US$50 per barel di New York bulan ini karena investor menimbang kenaikan pasokan global terhadap pembataran produksi Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya. Data kilang China memicu kekhawatiran bahwa konsumen minyak terbesar kedua di dunia ini akan mengurangi konsumsi.

Di AS, produsen terus mengebor lebih banyak minyak, dengan jumlah rig aktif pada tingkat tertinggi sejak April 2015 dan Energi Information Administration memperkirakan produksi minyak mentah pada mencapai titik tertinggi sepanjang masa yaitu 6,15 juta barel per hari pada bulan September.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper