Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sentimen China Topang Potensi Penguatan Harga Baja Sampai Akhir 2017

Harga baja masih akan menguat sampai akhir 2017 karena kuatnya faktor fundamental suplai dan permintaan China.
Industri baja/Bisnis.com
Industri baja/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Harga baja masih akan meningkat sampai akhir 2017 karena kuatnya faktor fundamental suplai dan permintaan China.

Pada penutupan perdagangan Kamis (10/8/2017), harga baja hot rolled sheet naik 52 poin atau 1,27% menuju 4.133 yuan (US$621) per ton. Harga berada di level tertinggi sejak Februari 2013.

Analis Huatai Financial Holdings Ltd. Bruce Wang dan Xuan Yang dalam risetnya menyampaikan, setidaknya ada tiga faktor yang menopang harga baja, yakni musim puncak konsumsi pada September—Oktober 2017, terbatasnya ekspansi produksi dan aktivitas pabrik selama musim dingin, serta kontrol pemerintah yang ketat terhadap penambahan kapasitas baru.

Menurut pandangan Huatai, industri baja China saat ini ditandai dengan rumus 3 high 1 low (3 tinggi 1 rendah), yakni tingginya permintaan, suplai, dan profitabilitas perusahaan, serta rendahnya persediaan.

“Semua faktor ini akan mendukung harga baja tetap menguat, meskipun masih ada risiko-risiko tak terduga yang membayangi,” paparnya dalam riset yang dikutip Bisnis.com, Jumat (11/8/2017).

Pemerintah China berencana menutup kapasitas produksi baja sebesar 50 juta ton pada 2017. Langkah itu merupakan bagian dari rencana jangka panjang 5 tahun pemangkasan produksi baja sejumlah 150 juta ton pada 2015—2020.

Pada semester I/2017 Negeri Panda telah memangkas produksi sekitar 120 juta ton baja kelas rendah dan 42,39 juta ton baja mentah. Volume tersebut setara dengan 84% tingkat produksi sepanjang Tahun Ayam Api.

Biro Statistik Nasional (NBS) juga melaporkan penurunan ekspor baja China pada Juli 2017 sebesar 32% year on year (yoy) menjadi 6,96 juta ton. Ini merupakan volume pengapalan bulanan terendah sejak 2013. Secara total, pada Januari—Juli 2017, ekspor baja China turun 29% yoy menjadi 47,95 juta ton.

Wang dan Yang menyebutkan, permintaan baja berkorelasi erat dengan penjualan properti. Pertumbuhan penjualan perumahan di China pada semester I/2017 naik 16,1% yoy.

Menguatnya permintaan properti terutama terjadi di kota-kota lapis ketiga dan keempat. Selain itu, dengan prospek pertumbuhan ekonomi yang stabil, sektor lain seperti industri mesin, mobil, dan peralatan rumah tangga mendukung penyerapan baja pada paruh kedua 2017.

Secara mingguan, stok baja per Jumat (4/8/2017) turun 7,5% atau 757.000 ton dari pekan sebelumnnya menjadi 9,46 juta ton. Merosotnya stok di tengah penaikkan harga menunjukkan tingkat permintaan yang kuat.

Sejak akhir April 2017 harga melonjak dari level 3.000-an yuan per ton menjadi 4.100 yuan pada 7 Agustus 2017. Menurut Huatai, sampai akhir tahun harga baja stabil di level 3.900 yuan per ton. Proyeksi ini direvisi naik dari estimasi sebelumnya sebesar 3.300 yuan per ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper