Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ketegangan Global Dorong Yen Sentuh Level 108, Dolar AS Terus Tertekan

Indeks dolar Amerika Serikat (AS) memperpanjang pelemahannya pada perdagangan hari ini, Jumat (11/8/2017), mengekor koreksi pada Wall Street di tengah kecemasan atas meningkatnya tensi antara AS dan Korea Utara.
Ilustrasi uang dolar AS/Today.com
Ilustrasi uang dolar AS/Today.com

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks dolar Amerika Serikat (AS) memperpanjang pelemahannya pada perdagangan hari ini, Jumat (11/8/2017), mengekor koreksi pada Wall Street di tengah kecemasan atas meningkatnya tensi antara AS dan Korea Utara.

Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama lanjut turun 0,07% atau 0,067 poin ke 93,334 pada pukul 11.14 WIB.

Sebelumnya indeks dolar dibuka dengan kenaikan tipis 0,02% atau 0,015 poin di level 93,416, setelah pada perdagangan Kamis (10/8) berakhir melemah 0,16% di posisi 93,401.

Wall Street ditutup turun tajam pada perdagangan Kamis setelah Presiden AS Donald Trump melontarkan retorika keras baru, menyusul kabar rencana peluncuran rudal oleh Korut ke basis militer AS di Guam.

Ia memperingatkan rezim Kim Jong-un untuk tidak menyentuh wilayah Guam serta menjanjikan reaksi yang dahsyat atas serangan apapun terhadap AS maupun sekutu-sekutunya.

“Mereka seharusnya sangat gugup, karena hal-hal yang tidak pernah diduga akan terjadi pada mereka,” tegas Trump, seperti dikutip dari Bloomberg.

Pernyataan terbaru Trump ini memperkuat sikap agresif yang diambilnya dalam konfrontasi dengan Korea Utara, meskipun ada upaya dari Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson untuk meredakan retorika tersebut.

Pada Selasa (8/8), Trump mengancam bahwa rezim Kim Jong-un akan menghadapi serangan militer yang menghancurkan jika terus mengancam AS.

Sehari sebelumnya, Korea Utara, yang bereaksi atas sanksi terbaru PBB terhadap program senjata nuklirnya, menyatakan bahwa AS bertanggung jawab atas segala yang terjadi pada negara tersebut.

Menanggapi ancaman Trump atas serangan militer itu, Korea Utara kemudian dikabarkan menguraikan rencana untuk menembakkan empat rudal balistik Hwasong-12 ke Guam pada pertengahan Agustus.

“Apa yang berubah kali ini adalah bahwa ancaman menakutkan dan perang kata-kata antara AS dan Korea Utara telah menjadi intensif sampai-sampai pasar tidak dapat mengabaikannya,” kata Shane Oliver, kepala strategi investasi di AMP Capital, dikutip dari Reuters.

Pernyataan terkini oleh Trump serta merta menggetarkan pasar keuangan global yang telah terdampak volatilitas global selama beberapa hari terakhir sekaligus mendorong permintaan aset safe haven, di antaranya yen.

Nilai tukar yen terpantau lanjut menguat 0,21% atau 0,23 poin ke 108,97 yen per dolar AS setelah kemarin berakhir dengan apresiasi 0,78% di posisi 109,20.

Posisi indeks dolar AS                                       

11/8/2017

(Pk. 11.14 WIB)

93,334

(-0,07%)

10/8/2017

93,401

(-0,16%)

9/8/2017

93,548

(-0,11%)

8/8/2017

93,647

(+0,23%)

7/8/2017

93,432

(-0,12%)

 

 

 

 

 

 

 Sumber: Bloomberg

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper