Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Cermati Laporan EIA, Harga Minyak Ditutup Menguat

Harga minyak mentah dunia ditutup di posisi lebih tinggi pada perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), di saat para pedagang mencermati penurunan pada jumlah stok minyak mentah Amerika Serikat (AS) dengan kenaikan suplai bensin yang tak terduga.
Minyak WTI/Reuters
Minyak WTI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah dunia ditutup di posisi lebih tinggi pada perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), di saat para pedagang mencermati penurunan pada jumlah stok minyak mentah Amerika Serikat (AS) dengan kenaikan suplai bensin yang tak terduga.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September ditutup menguat 39 sen di US$49,56 per barel di New York Mercantile Exchange. Total volume yang diperdagangkan mencapai sekitar 18% di atas rata-rata pergerakan 100 hari.

Adapun harga minyak Brent untuk pengiriman Oktober berakhir menguat 56 sen di US$52,70 per barel, level tertinggi sejak Mei, di ICE Futures Europe exchange.

Data Energy Information Administration (EIA) pada Rabu (9/8) menunjukkan, sementara jumlah persediaan minyak mentah turun untuk pekan keenam, sebesar 6,45 juta barel, pasokan bensin melonjak 3,42 juta barel pekan lalu, terbesar sejak Januari.

Hal ini mengejutkan investor, karena penurunan stok bensin biasanya terlihat selama musim liburan musim panas.

“Pedagang sedang mencermati data persediaan, yang cukup mendukung. Aktivitas penyuling berjalan pada tingkat yang sangat tinggi, jadi jelas ada permintaan di sana dan memberi dukungan pada harga,” jelas John Kilduff, mitra di Again Capital LLC, seperti dikutip dari Bloomberg (Kamis, 10/8/2017).

“Namun harga (minyak WTI) masih dalam kisaran yang telah lama terlihat antara US$48,50-US$50,” lanjutnya.

Minyak telah berfluktuasi pada kisaran US$49 bulan ini di New York di saat investor mencermati meningkatnya pasokan global terhadap upaya pengurangan produksi oleh OPEC dan sejumlah negara non-OPEC.

Pada Selasa (8/8), OPEC menyatakan bahwa Irak, Uni Emirat Arab, dan Kazakhstan telah menegaskan kembali komitmen mereka terhadap kesepakatan pemangkasan produksi dalam sebuah pertemuan di Abu Dhabi.

“Ada kenaikan pada jumlah bensin, yang adalah negatif, namun juga ada penurunan yang besar pada minyak mentah. Permintaan tetap kuat dan OPEC telah menjaga langkahnya bersama demi mendorong harga naik,” ujar Paul Crovo, analis minyak dan ekuitas di PNC Capital Advisors LLC.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper