Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Bahan Baku Tertekan, Bursa China Ditutup Melemah

Pergerakan sejumlah indeks saham acuan China berakhir melemah pada perdagangan hari kedua berturut-turut (Kamis, 10/8/2017), di saat investor mencari petunjuk dari lesunya pasar regional dan global, serta aksi jual pada saham emiten bahan baku yang diuntungkan dari reli baru-baru ini.
Bursa China SHCI/Reuters
Bursa China SHCI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan sejumlah indeks saham acuan China berakhir melemah pada perdagangan hari kedua berturut-turut, Kamis (10/8/2017), di saat investor mencari petunjuk dari lesunya pasar regional dan global, serta aksi jual pada saham emiten bahan baku yang diuntungkan dari reli baru-baru ini.

Indeks CSI 300 di Shenzhen yang berisi saham-saham bluechip berakhir melemah 0,41% atau 15,12 poin di level 3.715,92, setelah dibuka turun 0,16% di posisi 3.724,96.

Adapun indeks Shanghai Composite ditutup melemah 0,42% atau 13,82 poin di level 3.261,75, setelah dibuka turun 0,18% di posisi 3.269,73.

Saham-saham pada perusahaan bahan baku utama turun tajam, dengan saham Aluminum Corp of China anjlok 4,3%.

Saham produsen baja dan tembaga juga terpukul bahkan saat harga komoditas tersebut tetap kuat. Kontrak berjangka baja China naik mendekati level tertinggi dalam 4 1/2 tahun pada hari Kamis, dan bursa berjangka tembaga Shanghai tetap berada di level yang terakhir terlihat pada 2013.

Saham Jiangxi Copper Co Ltd ditutup anjlok 4,3% dan Baoshan Iron & Steel Co Ltd jatuh 4,8%.

Para analis di China, tidak seperti di tempat lain, tidak melihat ketegangan antara Korea Utara dan Amerika Serikat sebagai penyebab goyahnya pasar.

“Koreksi global menempatkan beberapa tekanan pada saham, dan beberapa saham material telah meningkat tajam baru-baru ini,” kata Li Jian, seorang analis di Great Wall Securities, seperti dikutip dari Reuters.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper