Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Komentar Tillerson Redakan Kecemasan, Bursa Asia Berpotensi Bergerak Mixed Hari Ini

Sejumlah bursa saham di Asia diindikasikan bergerak mixed pada perdagangan hari ini (Kamis, 10/8/2017), di saat pemerintah Amerika Serikat (AS) berupaya meredakan kekhawatiran potensi konflik bersenjata dengan Korea Utara.
BUrsa Asia/Reuters
BUrsa Asia/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah bursa saham di Asia diindikasikan bergerak mixed pada perdagangan hari ini (Kamis, 10/8/2017), di saat pemerintah Amerika Serikat (AS) berupaya meredakan kekhawatiran potensi konflik bersenjata dengan Korea Utara.

Indeks S&P 500 hampir menghapus pelemahannya pada jam terakhir perdagangan Rabu, sedangkan indeks CBOE Volatility mengikis kenaikannya setelah Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson mengisyaratkan bahwa konfrontasi militer tidak akan terjadi dalam waktu dekat.

Tillerson adalah salah satu dari beberapa pejabat pemerintahan Trump yang berusaha menyempurnakan pesan tentang bagaimana AS akan menghadapi ancaman Korea Utara.

Pada Selasa (8/8), Presiden AS Donald Trump menaikkan retorikanya terhadap Korea Utara ke tingkat yang belum pernah terdengar sebelumnya. Trump mengancam bahwa rezim Kim Jong Un akan menghadapi serangan militer yang menghancurkan jika terus mengancam AS.

Sehari sebelumnya, Korea Utara, yang bereaksi atas sanksi terbaru PBB terhadap program senjata nuklirnya, menyatakan bahwa AS bertanggung jawab atas segala yang terjadi pada negara tersebut.

Pernyataan Trump pada hari Selasa yang menunjukkan kemarahan terhadap rezim Kim Jong Un memicu permintaan aset safe haven mulai dari yen hingga obligasi.

Pergerakan perdagangan namun mulai berbalik pada Rabu malam, didorong oleh keyakinan investor bahwa situasi tersebut tidak akan meningkat buruk.

Meski demikian, saham pasar negara berkembang tetap mengalami penurunan terbesar sejak Juni dan harga emas melonjak ke level tertinggi delapan pekan pada hari Rabu.

“Reaksi Trump saat itu adalah sesuatu yang baru bagi kita semua. Mengingat sifat ancaman dan adanya pemain baru, itu membuat situasinya sedikit tidak biasa,” kata Geraldine Sundstrom, manajer portofolio di Pimco Europe, seperti dikutip dari Bloomberg (Kamis, 10/8/2017).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper