Bisnis.com, JAKARTA - Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir naik ke level tertinggi dalam hampir dua bulan pada Rabu (Kamis pagi WIB), di tengah perang kata-kata antara Amerika Serikat dan Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK).
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember naik 16,7 dolar AS atau 1,32 persen, menjadi menetap di 1.279,30 dolar AS per ounce.
Ancaman terbaru DPRK untuk melancarkan serangan rudal ke wilayah Guam, AS, telah membantu meningkatkan pembelian aset-aset "safe haven" di pasar keuangan global.
Pernyataan Pyongyang itu menyusul sumpah Presiden Donald Trump pada Selasa (8/8) sore akan menanggapi DPRK dengan "senjata dan kemarahan yang belum pernah dunia saksikan" jika Korut tidak menghentikan sikap mengancamnya, yang mencakup serangkaian uji coba rudal balistik.
Reli tersebut terjadi setelah penurunan Selasa (8/8) ke level terendah dua minggu karena data pekerjaan AS yang lebih baik dari perkiraan, sementara para investor menunggu angka inflasi AS pekan ini untuk petunjuk lebih lanjut mengenai laju kenaikan suku bunga.
Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September bertambah 47,4 sen atau 2,89 persen, menjadi ditutup pada 16,863 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Oktober naik 1,6 dolar AS atau 0,16 persen, menjadi menetap di 976,1 dolar AS per ounce.
Pukul 11.45 Wib, Spot Naik 3,10 Poin atau 0,24% ke Level US$1.282,40 per troy ounce
Pukul 09.51 Wib, Spot Naik 3,30 Poin atau 0,26% ke Level US$1.282,60 per troy ounce
