Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak turun pada hari ketiga pada awal perdagangan Asia karena pasar mengabaikan penurunan yang lebih besar dari perkiraan terhadap cadangan AS yang dilaporkan oleh kelompok industri.
Pada perdagangan Rabu (9/8/2017) pukul 09.50 WIB, harga minyak WTI kontrak September 2017 turun 0,17 poin atau 0,35% menuju US$49 per barel. Adapun minyak Brent kontrak Oktober 2017 terkoreksi 0,23 poin atau 0,44% menjadi US$51,91 per barel.
Monex Investindo Futures dalam publikasi risetnya Rabu (9/8/2017) menyampaikan, pasar tampaknya cenderung melihat sentimen keraguan terhadap kemampuan OPEC dalam membatasi pasokan sesuai janji mereka.
Seperti diketahui, OPEC dan non-OPEC berencana mengurangi produksi harian sebesar 1,8 juta barel per hari (bph) pada Januari 2017--Maret 2018.
Menurut survei Bloomberg, kepatuhan pemangkasan produksi merosot menjadi 86% pada Juli 2017, atau level terendah sepanjang Tahun Ayam Api. Sentimen tersebut turut membebani harga minyak global.
American Petroleum Institute (API) pada akhir perdagangan Selasa (8/8/2017) melaporkan cadangan minyak mentah AS merosot lebih besar dari perkiraan pada pekan lalu karena turunnya impor dan meningkatnya aktivitas kilang. Sementara itu, cadangan bensin secara tak terduga naik.
Cadangan minyak mentah turun 7,8 juta barel di periode mingguan menjadi 478,4 juta, dibandingkan dengan ekspektasi analis untuk penurunan sebesar 1,7 juta barel.
Menurut monex, saat ini para pelaku pasar menantikan laporan dari Energy Information Administration (EIA) AS yang akan dirili pada pukul 21.30 WIB, untuk petunjuk permintaan bahan bakar di AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel