Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semenanjung Korea Memanas, Dolar AS Terdampak

Indeks dolar Amerika Serikat (AS) terpantau bergerak di zona merah pada perdagangan hari ini, Rabu (9/8/2017), seiring dengan menguatnya kinerja mata uang yen Jepang di tengah kecemasan atas meningkatnya tensi di semenanjung Korea setelah Pyongyang menyatakan berencana menyerang Guam.
Dollar AS./.Reuters
Dollar AS./.Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks dolar Amerika Serikat (AS) terpantau bergerak di zona merah pada perdagangan hari ini, Rabu (9/8/2017), seiring dengan menguatnya kinerja mata uang yen Jepang di tengah kecemasan atas meningkatnya tensi di semenanjung Korea setelah Pyongyang menyatakan berencana menyerang Guam.

Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama lanjut turun 0,002 poin ke 93,645 pada pukul 11.17 WIB.

Sebelumnya, indeks dolar dibuka dengan pelemahan 0,10% atau 0,096 poin di level 93,551, setelah pada perdagangan Selasa (8/8/2017) berakhir menguat di posisi 93,647.

Seorang juru bicara angkatan tentara Korea Utara (Korean People’s Army) dalam sebuah pernyataan mengungkapkan bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan dengan seksama rencana serangan rudal ke wilayah Pasifik AS yang memiliki pangkalan militer Amerika.

Pernyataan tersebut muncul hanya beberapa jam setelah Presiden AS Donald Trump memberi ancaman balasan kepada Korea Utara bahwa ancaman lebih lanjut terhadap AS akan direspon dengan kemarahan yang dahsyat.

Pernyataan Trump serta merta menggetarkan pasar keuangan global, dengan menurunnya perdagangan pasar saham sepanjang hari ini.

Sehari sebelumnya, Korea Utara, yang bereaksi terhadap sanksi terbaru PBB terhadap program senjata nuklirnya, dikabarkan mengancam negara adidaya tersebut.

“AS akan membayar mahal untuk semua kejahatan keji yang dilakukan terhadap negara dan warga di negara ini (Korut),” tegas pihak pemerintah Korea Utara, dilaporkan oleh kantor berita Korean Central News Agency (KCNA).

Pasar keuangan memang cenderung cepat beralih dari isu seputar Korea Utara di masa lalu, namun ketegangan terus berlanjut tahun ini di tengah tanda-tanda bahwa negara yang dipimpin oleh diktator Kim Jong-un tersebut membuat kemajuan dalam program rudal balistiknya.

“Aksi jual yang disebabkan oleh ketegangan geopolitik di Korea Utara kemungkinan akan berlangsung pendek selama Trump dan Kim Jong-un terus melakukan retorika terhadap satu sama lain dan tidak melakukan tindakan militer,” ujar Tomoaki Fujii, kepala divisi penelitian investasi di Akatsuki Securities Inc., seperti dikutip dari Reuters.

Bersama dengan koreksi dolar AS, nilai tukar yen terpantau lanjut menguat 0,40% atau 0,44 poin ke 109,89 yen per dolar AS setelah kemarin berakhir dengan apresiasi 0,37% di posisi 110,33.

Seperti diketahui, daya tarik yen sebagai aset safe haven cenderung naik di tengah meningkatnya tensi global yang mendorong investor menghindari aset berisiko.

Posisi indeks dolar AS                                       

9/8/2017

(Pk. 11.17 WIB)

93,645

8/8/2017

93,647

(+0,23%)

7/8/2017

93,432

(-0,12%)

4/8/2017

93,542

(+0,76%)

3/8/2017

92,839

(+0,00%)

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: Bloomberg

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper