Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UNTR Tingkatkan Produksi Coking Coal 1 Juta Ton 2018

PT United Tractors Tbk. (UNTR) berencana menambah produksi batu bara kokas menjadi sebanyak 1 juta ton pada tahun depan. Tahun ini, perseroan menargetkan produksi batu bara kokas sebesar 200.000 ton hingga 300.000 ton.
Direktur PT United Tractors Tbk Idot Supriadi (dari kiri), saling bertumpu tangan dengan Direktur Edhie Sarwono, Direktur Iwan Hadiantoro, Presiden Direktur Gidion Hasan, Direktur Franciscus Xaverius Laksana Kesuma, Direktur Loudy Irwanto Ellias, dan Direktur Iman Nurwahyu seusai rapat umum pemegang saham tahunan di Jakarta, Kamis (13/4)./JIBI-Dedi Gunawan
Direktur PT United Tractors Tbk Idot Supriadi (dari kiri), saling bertumpu tangan dengan Direktur Edhie Sarwono, Direktur Iwan Hadiantoro, Presiden Direktur Gidion Hasan, Direktur Franciscus Xaverius Laksana Kesuma, Direktur Loudy Irwanto Ellias, dan Direktur Iman Nurwahyu seusai rapat umum pemegang saham tahunan di Jakarta, Kamis (13/4)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – PT United Tractors Tbk. (UNTR) berencana menambah produksi batu bara kokas menjadi sebanyak 1 juta ton pada tahun depan. Tahun ini, perseroan menargetkan produksi batu bara kokas sebesar 200.000 ton hingga 300.000 ton.

Batu bara kokas (coking coal) terutama digunakan untuk menghasilkan kokas, yang digunakan sebagai reduktan dalam pengolahan besi dan baja. Sampai tahap tertentu kokas juga digunakan dalam pembuatan dan peleburan logam dasar.

Direktur Utama UNTR Gideon Hasan mengatakan cadangan batu bara kokas perseroan saat ini mencapai 40 juta ton. Namun, pada tahun ini sedang uji coba produksi di level 200.000 ton hingga 300.000 ton.

“Tahun depan kita tingkatkan menjadi 1 juta ton,” katanya usai Pers Conference Public Expose Marathon di gedung Bursa Efek Indonesia, Rabu (9/8/2017).

Dia mengungkapkan untuk kebutuhan peningkatan kapasitas batu bara kokas tersebut diperlukan dana sekitar US$50 juta hingga US$juta ton. Hingga semester I/2017, dia memperkirakan alokasi dana tersebut sudah terserap sekitar US$30 juta.

Menurutnya, penggunaan dana paling besar untuk pembangunan infrastruktur jalan. Pasalnya, untuk pelabuhan, perseroan akan menggunakan fasilitas yang sudah tersedia saat ini.

Untuk mengimbangi peningkatan produksi tersebut, perseroan akan memburu pasar-pasar baru bagi batu bara kokas. Namun, saat ini perseroan sudah memiliki pembeli yakni Ithocu, perusahaan asal Jepang yang merupakan mitra perseroan dalam proyek batu bara kokas.

“Ekspor ke Jepang. Kemungkinan besar untuk Jepang akan diambil Ithocu,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Maftuh Ihsan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper