Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RALS Turunkan Target Pendapatan Tahun Ini

Emiten peritel fasyen PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. merevisi target pertumbuhan pendapatan dari penjualan perseroan tahun ini dari semula 8% year on year/yoy menjadi hanya sekitar 0,41% yoy atau stagnan dari tahun lalu.
Swalayan Ramayana/Istimewa
Swalayan Ramayana/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA—Emiten peritel fasyen PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. merevisi target pertumbuhan pendapatan dari penjualan perseroan tahun ini dari semula 8% year on year/yoy menjadi hanya sekitar 0,41% yoy atau stagnan dari tahun lalu.

Suryatno, Direktur Ramayana Lestari Sentosa, mengatakan bahwa perseroan memutuskan memangkas target awal pertumbuhan tahun ini karena menimbang adanya pelemahan daya beli di masyarakat.

“Tahun ini kami canangkan flat dibandingkan tahun lalu. Berbeda dari proyeksi awal tahun 8%, kami revisi itu,” katanya, Rabu (9/8/2017).

Menurutnya, tantangan terbesar bagi Ramayana untuk tahun ini adalah karena adanya penurunan daya beli masyarakat, bukan karena adanya persaingan ketat dengan peritel online.

Menurutnya, peritel online lebih banyak menyasar pangsa pasar bepenghasilan menengah ke atas, sementara Ramayana menyasar segmen menengah bawah.

Setelah menimbang kinerja hingga semester pertama tahun ini, perseroan menetapkan target pendapatan hingga akhir tahun ini menjadi sebesar Rp8,27 triliun, hanya tumbuh tipis 0,41% dibandingkan realisasi tahun lalu Rp8,24 triliun.

Padahal, sebelumnya perseroan memproyeksikan bisa membukukan peningkatan pendapatan setidaknya hingga Rp8,9 triliun, atau tumbuh hingga 8%. Perseroan melihat kinerja penjualan di semester kedua tahun ini akan lebih terbatas dibandingkan semester pertama lalu.

Pada semester pertama tahun ini, perseroan sudah membukukan pendapatan penjualan Rp4,99 triliun. Nilai ini sejatinya mencerminkan pertumbuhan yang signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang senilai Rp4,37 triliun, yakni 14,1%.

Laba bersih perseroan bahkan tercatat tumbuh 45,2% dari Rp254 miliar menjadi Rp369 miliar.

Namun, realisasi tersebut, khususnya penjualan selama Ramadhan rupanya masih lebih rendah dari ekspektasi perseroan. Perseroan tidak melihat ada potensi pertumbuhan yang sama besarnya di semeseter kedua ini sehingga memutuskan mematok target penjualan yang stagnan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Maftuh Ihsan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper