Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HOKI Alami Perlambatan Penjualan Di Awal Semester Kedua

Bisnis.com, JAKARTAEmiten produsen beras dalam kemasan PT Buyung Poetra Sembada Tbk. mengaku mengalami penurunan penjualan sepanjang awal semester kedua tahun ini, kendati belum dapat dipastikan penyebabnya adalah karena kasus yang memanas di industri perberasan nasional.
Direktur Utama PT Buyung Poetra Sembada Tbk (BPS) Sukarto Buyung (dari kiri) bersama Komisaris Utama Jonathan Jochanan, dan Senior Vice Presiden Corporate Finance PT RHB Securities Indonesia Bernandus Sumarco, meninjau aktivitas Penawaran Umum Saham Perdana BPS , di Jakarta, Kamis (15/6)./JIBI-Endang Muchtar
Direktur Utama PT Buyung Poetra Sembada Tbk (BPS) Sukarto Buyung (dari kiri) bersama Komisaris Utama Jonathan Jochanan, dan Senior Vice Presiden Corporate Finance PT RHB Securities Indonesia Bernandus Sumarco, meninjau aktivitas Penawaran Umum Saham Perdana BPS , di Jakarta, Kamis (15/6)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA—Emiten produsen beras dalam kemasan PT Buyung Poetra Sembada Tbk. mengaku mengalami penurunan penjualan sepanjang awal semester kedua tahun ini, kendati belum dapat dipastikan penyebabnya adalah karena kasus yang memanas di industri perberasan nasional.

Budiman Susilo, Direktur Independen Buyung Poetra Sembada, mengatakan bahwa penjualan perseroan sepanjang semester pertama tahun ini masih sesuai harapan.

Penjualan emiten dengan kode HOKI ini tumbuh 28,6% year on year dari Rp545 miliar pada semester pertama tahun lalu menjadi Rp701 milir pada semester pertama tahun ini. Laba bersih pun melonjak 91,5% dari Rp24 miliar menjadi Rp45 miliar.

“Kalau kita lihat, per semester pertama penjualan kita on track, tetapi mulai second semester ada sedikit lesu di awal semester ini. Kita berharap cepat recover di semester kedua ini,” ungkapnya, Rabu (9/8/2017)

Dion Surijata, Head of Investor Relation Buyung Poetra Sembada, mengatakan bahwa sejauh ini perseroan masih menargetkan total pendapatan penjualan sampai akhir tahun ini mencapai Rp1,4 triliun dengan laba bersih Rp90 miliar.

Dirinya belum dapat memastikan sejauh mana efek dari kasus hukum yang menjerat emiten pesaingnya PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. belum lama ini terhadap industri beras dalam kemasan secara nasional.

Namun, dirinya berharap tidak ada gejolak signifikan lanjutan dari kasus tersebut atau peraturan baru dari pemerintah yang berpotensi mengganggu bisnis beras dalam kemasan secara umum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Maftuh Ihsan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper