Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AUTO Ekspansi Usaha ke Vietnam

PT Astra Otoparts Tbk., menargetkan pertumbuhan di atas 5% sejalan dengan pengembangan usahanya dengan mendirikan anak usaha di Vietnam yakni PT Astra Visteon Vietnam.
 Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kanan) berbincang dengan Presiden Direktur PT Astra Otoparts Tbk Hamdani D (tengah) dan Kepala BPPI Haris Munandar (kiri) saat membuka Workshop of Industry 4.0 Implementation in Indonesia, di Jakarta, Selasa (18/4)./Antara-Sigid Kurniawan
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kanan) berbincang dengan Presiden Direktur PT Astra Otoparts Tbk Hamdani D (tengah) dan Kepala BPPI Haris Munandar (kiri) saat membuka Workshop of Industry 4.0 Implementation in Indonesia, di Jakarta, Selasa (18/4)./Antara-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA--PT Astra Otoparts Tbk., menargetkan pertumbuhan di atas 5% sejalan dengan pengembangan usahanya dengan mendirikan anak usaha di Vietnam yakni PT Astra Visteon Vietnam.

Komposisi kepemilikan PT Astra Visteon Vietnam ini 100% dimiliki oleh PT Astra Visteon Indonesia.

Sementara itu, PT Astra Visteon Indonesia 50% dari sahamnya dimiliki oleh PT Astra Otoparts Tbk. Terkait nilai investasi PT Astra Visteon Vietnam, perseroan tidak bisa mendisclose nominal investasi.

Presiden Direktur Astra Otoparts Hamdani Dzulkarnaen Salim mengungkapkan anak usaha perseroan tersebut akan bergerak secara bertahap, yakni untuk tahap pertama akan melakukan line assembling dengan bagian-bagian yang masih disuplai dari Indonesia.

"Astra Visteon Vietnam akan diresmikan 26 Oktober mendatang dan perusahaan ini akan bekerja melalui beberapa tahapan. Tahapan yang pertama akan melakukan line assembling dengan part-part yang disuplai dari Indonesia. Setelah berjalan beberapa tahun dan meningkat maka kami akan mendirikan line produksi di sana," ujarnya, Selasa (8/8).

Hamdani menjelaskan ekspansi ke Vietnam iini sejalan dengan strategi perseroan yang mulai merambah Original Equipment Manufacture (OEM) regional dengan wilayah pertama Vietnam dan Filipina.

"Kami melihat Vietnam sebagai salah satu pasar yang menjanjikan karena di sana, perekonomian sedang tumbuh. Kami sudah mendirikan dua perusahaan di sana dan harapannya akan diikuti oleh yang lain," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Agnes Savithri
Editor : Maftuh Ihsan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper