Bisnis.com, JAKARTA - PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. ingin memaksimalkan kesempatan untuk bisa melakukan ekspor bijih nikel berkadar rendah dan bauksit hasil proses pencucian. Oleh karena itu, perseroan berencana menambah kuota ekspor bijih dari jumlah yang telah telah diberikan.
Direktur Keuangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. (ANTM) Dimas Wikan Pramudhito mengatakan secara regulasi ekspor bisa dilakukan sejak 12 januari 2017, tetapi untuk melakukan itu perlu ada persiapan seperti perizinan dan penyiapan bijih yang bisa diambil, termasuk pengapalannya.
“Kami ingin memaksimalkan dan monetize kuota yang diberikan,” katanya dalam Pers Conference Public Expose Marathon di gedung Bursa Edfek Indonesia, Senin (7/8/2017).
Direktur Pemasaran ANTM Tatang Hendra menambahkan perseroan memiliki kuota bijih ekspor sebanyak 2,7 juta ton dan kuota ekspor bijih bauksit yang telah melalui proses pencucian (wash bauxite) sebesar 850.000 ton.
Dia optimistis target sesuai kuota ekspor bijih nikel berkadar rendah bisa direalisasikan pada tahun ini. Bahkan, lanjutnya, jumlah yang telah diekspor hampir sesuai dengan angka target pada Desember.
“Sebagai gambaran umum di bulan Juli kemarin, ini belum kita press rilis. Sebagai informasi awal, kita sudah mengkapalkan mendekati angka yang kira-kira kalau kita straight line sampai Desember itu terpenuhi,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
