Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ditopang Sektor Finansial, Dow Jones Nyaris Sentuh Level 22.000

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 0,33% ke rekor tertinggi 21.963,92. Dow Jones telah menembus level 20.000 pada Januari dan 21.000 hampir satu setengah bulan kemudian.

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Dow Jones kembali mencatat rekor tertinggi di hari kelima pada perdagangan Selasa (1/8/2017) sekaligus mendekati level 22.000, ditopang oleh sektor finansial.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 0,33% ke rekor tertinggi 21.963,92. Dow Jones telah menembus level 20.000 pada Januari dan 21.000 hampir satu setengah bulan kemudian.

Sementara itu, indeks Standard & Poor’s 500 menguat 0,24% ke level 2.476,35 dan Nasdaq Composite naik 0,23% ke posisi 6.362,94.

Dow Jones telah menguat 11% sepanjang tahun 2017, bahkan di saat Wall Street kehilangan kepercayaan bahwa Presiden Donald Trump dan Kongres yang didominasi partai Republik tahun ini akan memangkas pajak dan meningkatkan pengeluaran untuk infrastruktur.

Indeks sektor finansial S&P memimpin dengan kenaikan 0,81%. Adapun saham JPMorgan Chase naik 1,34% dan Goldman Sachs menguat 0,74%.

Sementara itu, saham Apple menguat 0,89% karena Wall Street menantikan laporan kuartalan perusahaan publik terbesar tersebut. Analis memperkirakan produsen iPhone tersebut membukukan kenaikan pendapatan 6%.

"Pasar mengambil sentimen positif dan mengabaikan yang negatif," kata Jake Dollarhide, chief executive officer Longbow Asset Management, seperti dikutip Reuters.

"Ini adalah sebuah prestasi, mengingat bahwa semua ini telah terjadi dengan di tengah stagnasi di Washington dalam hal apapun," lanjutnya.

Dengan dua pertiga emiten indeks S&P 500 telah merilis laporan keuangan, 72% di antaranya mengalahkan ekspektasi, menurut Thomson Reuters I/B/E/S.

Hasil tersebut dapat meyakinkan investor yang mengkhawatirkan valuasi tinggi. Menurut Thomson Reuters Datastream, indeks S&P 500 diperdagangkan di sekitar 18 kali perkiraan pendapatan untuk 12 bulan ke depan, di atas rata-rata 10 tahun sebesar 14 kali.

Sementara itu, data ekonomi menunjukkan belanja konsumen AS meningkat tipis pada bulan Juni karena pendapatan gagal naik untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper