Bisnis.com, JAKARTA – PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) mencatatkan kenaikan produksi batu bara sebesar 0,9% dari 39,8 juta ton pada semester I/2016 menjadi 40,2 juta ton sepanjang paruh pertama tahun ini.
Corporate Secretary BUMI Dileep Srivastava mengatakan pengupasan lapisan tanah penutup (overburden removal) sepanjang semester I/2017 turun 3,7% menjadi 288,2 juta bank cubic meter (bcm) dari 299,1 juta bcm pada semester I/2016.
Sementara, lanjutnya, untuk rasio pengupasan (strip rasio) juga mengalami penurunan sebesar 4,5% dari 7,5x pada semester I/2016 menjadi 7,2x pada semester I/2017 sebagai upaya dari efisiensi biaya.
Kendati demikian, penjualan batu bara perseroan sepanjang paruh pertama tahun ini juga cerderung bergerak flat dengan mencatatkan 41,5 juta ton. Padahal, pada paruh pertama tahun lalu, perseroan mencatatkan penjualan sebanyak 41,9 juta ton.
“Penjualan yang flat tersebut dikarenakan hujan lebat di luar perkiraan dan beberapa pengapalan yang ditunda. Pada semester II/2017, penjualan akan meningkat seperti pada tahun lalu,” katanya saat dihubungi, Selasa (1/8/2017) malam.
Hanya saja, harga free on board (FOB) meningkat 37,6% dari US$39,8 per ton pada semester I/2016 menjadi US$54,8 per ton pada semester I/2017 sehingga dapat mengkompensasi volume penjualan yang bergerak terbatas.
Baca Juga
“Akibatnya, pendapatan pada semester I/2017 tercatat US$2,34 miliar dibandingkan US$1,67 miliar, atau meningkat 40% secara year-on-year,” ujarnya.
Adapun, perseroan mencatatkan laba bersih yang dapat diatribukan ke pemilik entitas induk sebesar US$162,2 juta pada semester I/2017 dibandingkan rugi bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar US$20,8 juta pada paruh pertama 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel