Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dolar AS Anjlok, Harga Logam Industri Menghijau

Harga logam industri kompak mengalami penguatan seiring dengan anjloknya dolar AS.
Ilustrasi logam mineral/Reuters-Yuriko Nakao
Ilustrasi logam mineral/Reuters-Yuriko Nakao

Bisnis.com, JAKARTA—Harga logam industri kompak mengalami penguatan seiring dengan anjloknya dolar AS.

Pada penutupan perdagangan Senin (31/7/2017), indeks dolar AS terkoreksi 0,396 poin atau 0,42% menuju 92,863. Ini merupakan level terendah sejak 2 Mei 2016 di posisi 92,626.

Dalam waktu yang sama, harga aluminium di London Metal Exchange (LME) naik 11 poin atau 0,58% menjadi US$1.918 per ton. Sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd), harga tumbuh 13,29%.

Harga tembaga dalam waktu yang sama menguat 44 poin atau 0,70% menuju US$6.369 per ton. Secara ytd, harga menguat 15,06%.

Sementara itu, harga seng naik 19 poin atau 0,68% menjadi US$2.795 per ton. Secara ytd harga tumbuh 8,50%.

Harga nikel menguat 15 poin atau 0,15% menuju US$10.215 per ton. Sepanjang tahun berjalan harga naik 1,95%.

Adapun logam timbal naik 14 poin atau 0,60% menjadi US$2.334 per ton. Secara ytd harga tumbuh 15,75%, tertinggi di antara logam lainnya.

Logam timah naik 50 poin atau 0,24% menuju US$20.650 per ton. Namun, harga masih turun 2,25% secara ytd.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Riendy Astria
Sumber : bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper