Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Tunggu Data PDB AS, Penguatan Indeks Dolar Tertahan

Indeks dolar AS, yang melacak pergerakan greenback terhadap enam mata uang utama terpantau menguat hanya 0,004 poin di level 93,868 setelah dibuka pada posisi 93,865.
Dolar AS./.Bloomberg
Dolar AS./.Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Penguatan dolar AS melambat pada perdagangan Jumat (28/7/2017) menjelang rilis data ekonomi pertumbuhan kuartal kedua AS hari ini..

Indeks dolar AS, yang melacak pergerakan greenback terhadap enam mata uang utama terpantau menguat hanya 0,004 poin di level 93,868 setelah dibuka pada posisi 93,865.

Pada sesi perdagangan sebelumnya, indeks dolar AS ditutup menguat 0,192 poin atau 0,20% ke level 93,864.

Dolar AS, yang sempat tenggelam ke level terendah 13 bulan setelah pernyataan The Fed yang tidak akan terburu-buru untuk menaikkan suku bunga lagi, mendapat dorongan kembali pada hari Kamis karena imbal hasil obligasi AS naik didukung oleh data perdagangan yang positif.

Saat ini, fokus pasar tertuju pada data produk domestik bruto kuartal kedua AS yang rencananya akan dirilis pada Jumat pagi waktu setempat (19.30 WIB).

Seperti dilansir reuters, ekonom memperkirakan ekonomi AS tumbuh sekitar 2,6% pada kuartal kedua tahun ini, dari 1,4% pada kuartal pertama. Data yang positif jelas akan memberi dorongan terhadap dolar AS yang sempat tertahan di tengah aksi jual baru-baru ini.

"Penurunan dolar setelah pertemuan Fed terlihat berlebihan, jadi wajar jika rebound," kata Yukyu Ishizuki, analis mata uang senior di Daiwa Securities, seperti dikutip Reuters, Jumat (28/7/2017).

"Dolar AS dapat mendapat lebih banyak permintaan jika data ekonomi AS ternyata kuat. Namun, kita tidak mungkin melihat dolar menjadi satu-satunya yang menguat, karena negara-negara mengikuti jejak The Fed yang menormalkan kebijakan moneter," lanjutnya.

Euro adalah salah satu mata uang yang mendapat keuntungan dari ekspektasi Bank Sentral Eropa yang akan mulai menghapus pelonggaran moneternya lebih cepat dari pada perkiraan.

Sepanjang tahun ini, mata uang euro telah menguat sekitar 11% terhadap dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper