Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Buka Basis Investor Asing, JSMR Jajaki Global Bond Denominasi Rupiah

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. menjajaki opsi penerbitan obligasi global denominasi rupiah sebagai alternatif pendanaan investasi infrastruktur jalan tol.
Antrean mobil terjebak kemacetan di jalan tol dalam kota di Jakarta, Senin (6/3)./JIBI-Nurul Hidayat
Antrean mobil terjebak kemacetan di jalan tol dalam kota di Jakarta, Senin (6/3)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA--PT Jasa Marga (Persero) Tbk. menjajaki opsi penerbitan obligasi global denominasi rupiah sebagai alternatif pendanaan investasi infrastruktur jalan tol.

Donny Arsal, Direktur Keuangan Jasa Marga, mengatakan perseroan membutuhkan dana investasi sebesar Rp7 triliun pada tahun ini. Dana tersebut akan digalang dari penerbitan obligasi, sekuritisasi aset, dan penarikan pinjaman bank.

Selain itu, emiten BUMN ini juga menjajaki opsi penerbitan obligasi global denominasi rupiah sebagai instrumen baru meraih dana segar dari investor internasional.

"Baru penjajakan awal saja. Masih panjang prosesnya," ujar Donny ketika dihubungi Bisnis, Kamis (27/7).

Menurutnya, penerbitan instrumen global bond berdenominasi rupiah merupakan upaya perseroan untuk memperluas basis investor.

"Kami mau buka pasar investor baru saja. Belum tahu size-nya berapa," imbuhnya.

Handy Yunianto, analis obligasi Mandiri Sekuritas, mengatakan penerbitan obligasi korporasi dalam denominasi rupiah di luar negeri berpeluang mendapat sambutan yang cukup baik dari investor.

"Minat asing untuk investasi di SUN rupiah juga tinggi. Jadi asing mestinya sudah terbiasa mengukur currency risk," ujarnya ketika dihubungi Bisnis, Kamis (27/7).

Tantangannya, lanjut Handy, meyakinkan risiko kredit (credit risk) dan risiko likuiditas (liquidity risk) instrumen anyar itu. Menurutnya, pilot project penerbitan perdana obligasi korporasi global berdenominasi rupiah sebaiknya dilakukan oleh calon emiten yang memiliki risiko kredit rendah, yaitu perusahaan yang memiliki rating bagus.

"Menurut saya PR yang harus dikerjakan soal credit risk dan liquidity risk supaya penerbitannya sukses," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Maftuh Ihsan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper