Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Karet Ditutup Anjlok 2,42% Terseret Bursa Jepang & Apresiasi Yen

Harga karet berakhir anjlok lebih dari dua persen pada perdagangan hari ini (Senin, 24/7/2017), seiring dengan berlanjutnya apresiasi mata uang yen dan melemahnya indeks saham acuan Jepang.
Petani menoreh pohon karet di kawasan perkebunan kebun karet Jawi jawi, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Rabu (5/7)./ANTARA-Abriawan Abhe
Petani menoreh pohon karet di kawasan perkebunan kebun karet Jawi jawi, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Rabu (5/7)./ANTARA-Abriawan Abhe

Bisnis.com, JAKARTA – Harga karet berakhir anjlok lebih dari 2% pada perdagangan hari ini, Senin (24/7/2017), seiring dengan berlanjutnya apresiasi mata uang yen dan melemahnya indeks saham acuan Jepang.

Harga karet untuk pengiriman Desember 2017, kontrak teraktif di Tokyo Commodity Exchange (Tocom), ditutup anjlok 2,42% atau 5,20 poin ke level 209,30 yen per kilogram.

Pagi tadi, harga karet dibuka turun 0,23% atau 0,50 poin di posisi 214, setelah pada Jumat (21/7) ditutup terkoreksi 0,79% atau 1,70 poin di posisi 214,50.

Menurut We Tan, Marketing Manager Shanghai Reascent Industrial, pelemahan harga karet terdampak oleh penguatan kinerja mata uang yen terhadap dolar AS.

“Harga karet anjlok akibat minimnya minat pembelian di tengah penguatan yen dan pelemahan Nikkei,” ujar We Tan, seperti dikutip dari Bloomberg.

Nilai tukar yen hari ini terpantau menguat tipis 0,01% atau 0,01 poin ke 111,13 yen per dolar AS pada pukul 13.50 WIB, setelah pada Jumat (21/7) ditutup terapresiasi 0,69% di posisi 111,14.

Sementara itu, indeks Nikkei 225 ditutup turun 0,62% atau 124,08 poin di level 19.975,67, setelah pada perdagangan Jumat berakhir melandai 0,22% di posisi 20.099,75.

Bursa saham Jepang lanjut terkoreksi di saat kinerja mata uang yen bergerak menuju penguatan kelima berturut-turut terhadap dolar AS.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berupaya mengenakan perintah baru di Gedung Putih dalam menghadapi berkembangnya penyelidikan terhadap Rusia. Ia juga mempekerjakan direktur komunikasi baru menyusul berhentinya dua pejabat eksekutif Gedung Putih sebagai bentuk protes.

Sementara itu, bank sentral AS The Federal Reserve diperkirakan akan tetap mempertahankan arah kebijakannya pada pertemuan kebijakan pekan ini. Para investor pun menantikan pernyataan yang menyertainya demi mendapatkan petunjuk tentang bagaimana para pembuat kebijakan berencana untuk mulai mengurangi neracanya.

“Keraguan atas kemampuan pemerintahan Trump untuk menerapkan kebijakannya, dengan pengunduran diri sekretaris pers Gedung Putih dan berbagai hal, memicu ekspektasi melambatnya laju suku bunga AS sekaligus menempatkan yen pada tren penguatan,” kata Hiroyasu Iida, kepala pusat riset investasi di Aizawa Securities Co., seperti dikutip dari Bloomberg.

Turut membebani karet, jumlah cadangan karet yang dimonitor oleh Shanghai Futures Exchange naik 1.5% menjadi 379.589 ton, kenaikan untuk pekan ketujuh berturut-turut.

 

Pergerakan Harga Karet Kontrak Desember 2017 di TOCOM

Tanggal

Harga (Yen/Kg)

Perubahan

24/7/2017

209,30

-2,42%

21/7/2017

214,50

-0,79%

20/7/2017

216,20

+4,09%

19/7/2017

207,70

+3,08%

18/7/2017

201,50

-0,05%

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper