Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pangsa Pasar Obligasi Non Finansial Mulai Mekar

Pangsa pasar obligasi korporasi nonfinansial mulai meningkat sepanjang tahun ini menjadi 29,74% hingga Juni 2017.
Dirut PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sofyan Basir (dari kanan) berbincang dengan Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro, dan Direktur Muhammad Ali , selepas penerbitan obligasi perseroan, di Jakarta, Selasa (6/6)./Antara-Endang Muchtar
Dirut PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sofyan Basir (dari kanan) berbincang dengan Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro, dan Direktur Muhammad Ali , selepas penerbitan obligasi perseroan, di Jakarta, Selasa (6/6)./Antara-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA--Pangsa pasar obligasi korporasi nonfinansial mulai meningkat sepanjang tahun ini menjadi 29,74% hingga Juni 2017.

Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), pangsa pasar obligasi masih didominasi oleh institusi keuangan, baik bank maupun perusahaan pembiayaan. Pada periode 2012-2015, pangsa pasar obligasi institusi keuangan sekitar 66%-70%. Namun, porsinya meningkat menjadi 78,16% pada 2016.

"Sampai semester I/2017, pangsa pasar obligasi institusi keuangan agak turun menjadi 70,26% dari posisi hampir 80% pada tahun lalu. Ke depan penerbitan obligasi dari sektor riil akan semakin berkembang," ujar Direktur Utama PT Pemeringkat Efek Indonesia Salyadi Saputra, Senin (24/7).

Pada akhir Juni 2017, pangsa pasar obligasi dan sukuk korporasi nonfinansial mencapai 29,74%. Jumlah tersebut kembali mendekati pangsa pasar pada periode 2012-2014 yang mencapai sekitar 33%.

Lebih rinci, outstanding surat utang korporasi terdiri dari sektor bank 42,8%, perusahaan pembiayaan 27,5%, bandara 12,1%, konstruksi 7,7%, telekomunikasi 6,4%, dan pertambangan 3,5%.

Dominasi outstanding obligasi korporasi dari sektor finansial juga terjadi di China dan Thailand. Berdasarkan data Asian Bond Online dan Bank for International Settelement (BIS) yang dikutip Pefindo, pangsa pasar obligasi korporasi di China terdiri dari 57,4% sektor finansial dan 42,6% sektor nonfinansial. Adapun di Thailand, porsi obligasi finansial sebesar 64% dan nonfinansial 36%.

Di sisi lain, pangsa pasar obligasi korporasi sektor riil justru mendominasi outstanding di Korea Selatan dengan porsi sebesar 52,6% dan Malaysia sebesar 75,9%.

Salyadi menambahkan obligasi institusi finansial yang masuk dalam pipeline Pefindo tercatat sebesar Rp5,1 triliun atau 13,5% dari mandat pemeringkatan senilai Rp37,75 triliun hingga 18 Juli 2017.

"BUMN sekarang juga jauh lebih aktif untuk menerbitkan obligasi sehingga porsi penerbitan BUMN dan non BUMN relatif berimbang. Kembali lagi, ini terdorong kebutuhan pendanaan untuk proyek infrastruktur," kata Salyadi.

Dalam lima tahun terakhir, nilai obligasi BUMN terhadap total oustanding obligasi korporasi terus meningkat dari 32,7% pada 2013 menjadi 46% pada 2016. Adapun komposisi penerbitan baru obligasi BUMN dan non BUMN tercatat masing-masing sebesar Rp26,1 triliun dan Rp31,7 triliun sepanjang semester I/2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Maftuh Ihsan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper