Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

REKOMENDASI SEMESTER II/2017: Ini Strategi Stock Picking Sucor Asset Management

Bisnis.com, JAKARTA--Pemilihan saham yang tepat membawa dua produk reksa dana saham Sucor Asset Management masuk dalam jajaran top ten dengan kinerja tertinggi sepanjang semester I/2017. Bagaimana strategi stock picking manajer investasi ini pada semester II/2017?
Karyawan memerhatikan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Senin (29/5)./JIBI-Nurul Hidayat
Karyawan memerhatikan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Senin (29/5)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA--Pemilihan saham yang tepat membawa dua produk reksa dana saham Sucor Asset Management masuk dalam jajaran top ten dengan kinerja tertinggi sepanjang semester I/2017. Bagaimana strategi stock picking manajer investasi ini pada semester II/2017?

Jemmy Paul Wawointana, Direktur Sucor Asset Management, mengatakan kejelian membidik saham-saham pilihan menjadi kunci meraih return tinggi. Sucorinvest Equity Fund, misalnya, mencetak return 21,57% atau lebih dari dua kali lipat di atas kenaikan indeks harga saham gabungan (IHSG) sebesar 10,06% sepanjang semester I/2017.

Secara sektoral, Sucor Asset Management yang mengelola dana investor hampir Rp5 triliun itu memasang strategi overweight pada emiten sektor keuangan, pertambangan, infrastruktur, dan aneka industri.

"Semester I/2017, kontribusi paling besar kenaikan nilai aktiva bersih berasal dari saham JSMR, TLKM, BBRI, BBNI, dan GGRM," kata Jemmy ketika dihubungi Bisnis.com, Jumat (21/7/2017).

Memasuki paruh kedua tahun ini, strategi investasi Sucor AM sedikit bergeser. Jemmy mengatakan sepanjang semester II/2017, akan membidik saham-saham emiten sawit, keuangan, dan infrastruktur dengan kapitalisasi pasar medium.

Semester II/2017, Jemmy mengaku sudah tidak agresif untuk masuk ke saham-saham emiten pertambangan lantaran harganya sudah naik cukup banyak sejak awal tahun ini.

"IHSG masih ada upside ke 6.100, sudah enggak banyak. Makanya kami cari alfa dari midcaps. Sektor mining sudah tidak se-bullish sebelumnya," imbuhnya.

Saham emiten perbankan yang menjadi incaran Sucor AM, antara lain PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN), dan PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA).

Inventory minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) global yang berada di level terendah dalam 10 tahun terakhir membuat Jemmy optimistis saham emiten perkebunan kelapa sawit akan berbuah manis pada semester II/2017.

Apalagi pulihnya produksi setelah el-Nino pada semester II/2017 dinilai belum mampu mengembalikan inventori ke level semula atau bahkan memicu oversupply di pasar.

Di sektor tersebut, pilihan Sucor AM jatuh pada PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. (LSIP). Sepanjang tahun berjalan, AALI mencetak return -7,9% ke level Rp15.450 per saham dan LSIP -17,24% ke level Rp1.440 per saham.

"Kalau lagi koreksi justru kami beli dong, kami suka saham yang lagi turun. Kalau sudah naik, kami jual," pungkas Jemmy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper