Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

REKOMENDASI SAHAM: Pinnacle Investment Fokus Koleksi Saham Big Caps

Bisnis.com, JAKARTA--Pada semester II/2017, Pinnacle Investment fokus untuk mengoleksi saham-saham emiten berkapitalisasi jumbo (big caps) yang dinilai unggul dalam aspek nilai, momentum, laba, dan volatilitas.
Karyawati berbincang di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (21/7)./JIBI-Nurul Hidayat
Karyawati berbincang di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (21/7)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA--Pada semester II/2017, Pinnacle Investment fokus untuk mengoleksi saham-saham emiten berkapitalisasi jumbo (big caps) yang dinilai unggul dalam aspek nilai, momentum, laba, dan volatilitas.

Indra M. Firmansyah, Direktur Pinnacle Persada Investama (Pinnacle Investment), menilai volatilitas pasar saham pada paruh kedua tahun ini cenderung meningkat. Secara historis, lanjutnya, volatilitas terbesar di lantai bursa cenderung terjadi pada semester II.

Sepanjang Juli saja, indeks harga saham gabungan (IHSG) sudah turun 1,1% dari penutupan semester I/2016 pada level 5.829,7 ke level 5.765,424 pada akhir perdagangan Jumat (21/7/2017).

"Mungkin salah satunya dari foreign flow karena porsi asing juga masih besar di pasar kita. Melihat kondisi market dari awal tahun sampai sekarang, prospeknya masih positif mungkin indeks bisa ke level 5.900-6.000 walaupun di tengah-tengah ada volatilitas," tutur Indra ketika dihubungi Bisnis, Jumat (21/7/2017).

Kendati begitu, volatilitas di lantai bursa juga dinilai sebagai window of opportunity oleh manajer investasi yang mengelola sejumlah produk reksa dana yang dapat diperdagangkan (exchange traded fund/ETF) ini.

Indra memaparkan Pinnacle Investment memiliki proses investasi dan cara pandang investasi yang agak berbeda dengan perusahaan aset manajemen yang lain. Pinnacle Investment, lanjutnya, menekankan empat faktor utama yang menjadi dasar pemilihan efek portofolio investasinya. Empat faktor tersebut, yakni nilai, momentum, laba, dan volatilitas.

"Untuk top picks saham, kami fokus kepada saham-saham big caps seperti TLKM, BBRI, GGRM, dan PTBA yang terekspose pada factor value, momentum, earnings, dan volatility," pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper