Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Samuel Asset Management Sarankan Selektif Koleksi Saham Batu Bara

Bisnis.com, JAKARTA--Samuel Asset Management overweight terhadap saham-saham emiten sektor perbankan, barang konsumsi dan utilities, serta mulai selektif untuk mengoleksi saham emiten batu bara pada semester II/2017.
Karyawati beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (21/7)./JIBI-Nurul Hidayat
Karyawati beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (21/7)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA--Samuel Asset Management overweight terhadap saham-saham emiten sektor perbankan, barang konsumsi dan utilities, serta mulai selektif untuk mengoleksi saham emiten batu bara pada semester II/2017. 

Direktur Utama sekaligus Kepala Investasi Samuel Asset Management Agus B. Yanuar mengatakan laju indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan kenaikan pada semester II dan berpeluang menyentuh level 6.100 pada tahun ini. 

Menurut Agus, koreksi IHSG pada awal semester II merupakan siklus tahunan yang cenderung terjadi saat investor asing dari negara empat musim menikmati musim panas. Aksi jual investor asing, lanjutnya, mencerminkan strategi ambil untung dari kenaikan harga saham sejak awal tahun. 

"Secara sektoral, semester II kami overweight perbankan, barang konsumsi, utilities, dan selektif di batu bara," ungkapnya ketika dihubungi Bisnis.com, Sabtu (23/7/2017). 

Ada sejumlah faktor yang membuat Agus overweight terhadap emiten sektor perbankan. Pertama, perbaikan NPL dan aturan tentang relaksasi OJK yang memungkinkan bank untuk menyesuaikan tingkat NPL. Kedua, potensi penurunan lending cost seiring investment grade dari S&P sehingga menjaga net profit margin perbankan. 

Di sektor perbankan, pilihan Samuel AM tertuju pada saham-saham emiten bank BUMN, serta PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Permata Tbk. (BNLI), dan PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA). 

Keputusan untuk selektif di sektor batu bara mengarahkan manajer investasi yang mengelola reksa dana SAM Indonesia Equity Fund ini pada emiten yang memiliki neraca keuangan sehat, membukukan kenaikan volume produksi dan menikmati kenaikan harga jual, serta memiliki likuiditas saham yang baik. Dua nama yang masuk kriteria tersebut, imbuh Agus, yakni PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) dan PT Indo Tambangraga Megah Tbk. (ITMG). 

Hingga akhir Juni 2017, reksa dana SAM Indonesia Equity Fund mengantongi 36,07% saham sektor pertambangan dalam portofolionya. Tak heran, tiga dari lima saham yang paling banyak dikoleksi reksa dana dengan dana kelolaan Rp1,4 triliun ini merupakan emiten pertambangan, yakni ADRO, BRPT, dan DOID. 

Tak seperti tahun lalu yang mencetak kinerja tiga kali lipat dari IHSG atau sebesar 39,97%, SAM Indonesia Equity Fund baru membukukan return 8,06% secara year to date hingga 20 Juli 2017.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper