Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga CPO Naik Tiga Hari Berturut-turut Didorong Ekspor & Faktor Cuaca

Penguatan harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) berlanjut untuk perdagangan hari ketiga berturut-turut, Jumat (21/7/2017), didukung kuatnya ekspor dan buruknya cuaca.
Hamparan perkebunan kelapa sawit membentuk pola terlihat dari udara di Provinsi Riau, Selasa (21/2)./Antara-FB Anggoro
Hamparan perkebunan kelapa sawit membentuk pola terlihat dari udara di Provinsi Riau, Selasa (21/2)./Antara-FB Anggoro

Bisnis.com, JAKARTA – Penguatan harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) berlanjut untuk perdagangan hari ketiga berturut-turut, Jumat (21/7/2017), didukung kuatnya ekspor dan buruknya cuaca.

Kontrak berjangka CPO untuk Oktober 2017, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, naik 0,16% atau 4 poin ke posisi 2.580 ringgit per ton pada pukul 10.17 WIB.

Pagi tadi, harga CPO dibuka dengan penguatan 0,16% atau 9 poin di posisi 2.585, setelah pada perdagangan Kamis (19/7) berakhir melesat 2,02% atau 51 poin di level 2.576.

Lonjakan harga minyak sawit kemarin didorong oleh permintaan ekspor yang lebih baik dari perkiraan para analis.

“Permintaan ekspor lebih baik dari perkiraan analis. Harga akan tetap tertopang dan dapat naik dengan minat pembelian spekulatif yang bagus,” ujar Paramalingam Supramaniam, direktur perusahaan broker Pelindung Bestari, seperti dikutip dari Bloomberg.

Menurut data Intertek, ekspor minyak sawit Malaysia naik 10,5% pada 1 Juli-20 Juli (m-o-m) menjadi 796.664 ton.

China's General Administration of Customs (CNGOIC) juga memprediksikan kenaikan impor minyak sawit sepanjang Agustus-September 2017.

Di sisi lain, tambah Paramalingam, buruknya kondisi cuaca di Amerika Serikat (AS) turut menopang harga minyak nabati.

Dari Indonesia, jumlah cadangan minyak sawit secara tidak terduga terjerembab ke level terendah dalam setidaknya 17 bulan pada bulan Mei, di saat tingkat permintaan naik.

GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) melaporkan bahwa jumlah cadangan minyak sawit Indonesia drop 30% (m-o-m) menjadi 621.000 ton. Sementara itu, tingkat produksi naik 8% (m-o-m) dan ekspor minyak kernel naik 2% (m-o-m).

Harga minyak sawit mampu bertahan positif meski pada saat yang sama kinerja mata uang ringgit menguat. Nilai tukar ringgit hari ini terpantau terapresiasi tipis 0,02% ke posisi 4,2900 per dolar AS pada pukul 10.32 WIB, setelah kemarin berakhir melemah 0,10% di posisi 4,2910.

 

Pergerakan Harga CPO Kontrak Oktober 2017

Tanggal

Level

Perubahan

21/7/2017

2.580

+0,16%

20/7/2017

2.576

+2,02%

19/7/2017

2.525

+0,48%

18/7/2017

2.513

-0,95%

17/7/2017

2.537

-0,55%

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper