Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Persediaan Minyak AS Turun, WTI Menguat

Harga minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Agustus, yang berakhir Kamis, ditutup menguat 1,6% atau 0,72 poin di posisi US$47,12 per barel di New York Mercantile Exchange.
Prediksi Harga Minyak WTI/Reuters
Prediksi Harga Minyak WTI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah menguat pada perdagangan Rabu (19/7/2017) setelah data pemerintah AS menunjukkan stok minyak mentah dan bensin terus turun.

Harga minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Agustus, yang berakhir Kamis, ditutup menguat 1,6% atau 0,72 poin di posisi US$47,12 per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, minyak Brent untuk pengiriman September ditutup menguat 0,86 poin ke level US$49,70 per barel di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London.

Seperti dilansir Bloomberg, Badan Administrasi Enerti AS melaporkan persediaan minyak mentah turun 4,73 juta barel pekan lalu, sedangkan cadangan bensin menyusut 4,45 juta barel, terbesar sejak Maret. Data tersebut membantah laporan industri sehari sebelumnya hari Selasa yang menunjukkan peningkatan cadangan minyak.

"Ini jelas laporan yang bersifat bullish hari ini," kata John Kilduff, partner di Again Capital LLC, seperti dikutip Bloomberg.

Minyak mentah telah bertahan di bawah US$50 per barel meskipun ada kesepakatan dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutu-sekutunya untuk memangkas output di tengah pasokan global yang tinggi.

Perhatian saat ini tertuju pada apakah kesepakatan tersebut akan terjaga setelah anggota OPEC Ekuador mengatakan bahwa pihaknya tidak akan dapat mempertahankan pemotongan yang dijanjikan.

"Hanya penurunan yang terus berlanjut pada cadangan minyak mentah dan bensin AS yang akan memberi kita bukti yang kredibel bahwa upaya penyeimbangan pasokan dan permintaan sebenarnya masih terjadi," kata Tamas Varga, analis PVM Oil Associates Ltd, Rabu (19/7/2017).

Menteri Perminyakan Ekuador Carlos Perez mengatakan pada Senin malam bahwa negara tersebut akan mulai meningkatkan produksi minyak bulan ini untuk meningkatkan pendapatan pemerintah.

Sehari setelahnya, setelah berbicara dengan menteri energi Arab Saudi, Perez mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa negaranya dan Saudi tetap berkomitmen untuk mengurangi persediaan ke tingkat yang "normal" sebagai bagian dari strategi OPEC untuk meningkatkan harga minyak mentah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper