Dolar AS Bergerak Stabil, Kilau Emas Redup

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga emas melemah pada perdagangan siang ini, Kamis (20/7/2017), terbebani oleh stabilnya dolar Amerika Serikat (AS) di saat pasar menantikan hasil pertemuan kebijakan bank sentral Eropa demi mendapatkan petunjuk prospek program stimulusnya.

Harga emas Comex kontrak Agustus 2017 melemah 0,26% atau 3,20 poin ke US$1.238,80 per troy ounce pada pukul 14.11 WIB, setelah dibuka turun 0,11% di posisi 1.240,60.

Pada saat yang sama, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama naik 0,08% atau 0,074 poin ke 94,853.

Sebelumnya indeks dolar dibuka turun tipis 0,03% atau 0,026 poin di level 94,753, setelah pada perdagangan Rabu (19/7) berakhir menguat 0,18% di posisi 94,779.

European Central Bank (ECB) diperkirakan akan memaparkan dasar bagi perubahan kebijakannya pada pertemuannya hari ini serta petunjuk mengenai kesiapannya untuk meningkatkan ukuran maupun durasi program pembelian aset.

Sebelumnya, Bank of Japan (BOJ) dalam pertemuannya memutuskan mempertahankan kebijakan moneter untuk tetap stabil serta menekan waktu pencapaian target inflasi 2%.

“Investor tetap berhati-hati menjelang pertemuan ECB hari ini, di mana ada ekspektasi atas sikap yang lebih hawkish,” jelas perusahaan riset ANZ, seperti dikutip dari Reuters.

Kinerja mata uang euro telah menyentuh level tertingginya dalam 14 bulan pekan ini, didorong oleh komentar bernada hawkish dari Gubernur ECB Mario Draghi.

“Harga emas dapat terdorong selama pelemahan pada dolar AS berlanjut. Saya tidak benar-benar mengharapkan harga akan turun lebih rendah melihat support di level US$1.200 per ounce dan bahwa pelaku pasar tidak terlalu bearish lagi,” kata Yuichi Ikemizu, manajer cabang ICBC Standard Bank.

Sejalan dengan emas, harga perak kontrak September 2017 melemah 0,66% atau 0,107 poin ke US$16,190 per troy ounce, setelah dibuka turun 0,29% atau 0,047 poin di posisi 16,250.

Pergerakan emas dan perak di Comex (Commodity Exchange):

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel