Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lelang Sukuk: Minat Investor Domestik Masih Tinggi

Bisnis.com, JAKARTA—Kembali meningkatnya penawaran yang masuk dalam lelang sukuk negara kemarin, Selasa (18/7/2017) setelah terus melemah sejak Maret lalu menunjukkan permintaan domestik terhadap Surat Berharga Negara mulai memasuki tren peningkatan.

 

Bisnis.com, JAKARTA—Kembali meningkatnya penawaran yang masuk dalam lelang sukuk negara kemarin, Selasa (18/7/2017) setelah terus melemah sejak Maret lalu menunjukkan permintaan domestik terhadap Surat Berharga Negara mulai memasuki tren peningkatan.

Penawaran yang masuk dalam lelang lima seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara kemarin mencapai Rp15,39 triliun atau hampir dua kali lipat dari jumlah penawaran pada lelang dua pekan sebelumnya yang hanya Rp7,82 triliun.

Jumlah penawaran ini pun menjadi yang tertinggi sejak lelang sukuk akhir Maret 2017 lalu. Lelang sukuk negara pada pekan keempat Maret 2017 mengantongi penawaran investor hingga Rp18,12 triliun. Namun, sejak itu penawaran yang masuk dalam lelang-lelang selanjutnya terus melemah.

Puncak pelemahan terjadi seiring dengan bulan puasa dan lebaran pada Juni lalu. Penawaran yang masuk pada lelang sebelum lebaran hanya Rp8,64 triliun, sementara pada lelang setelah lebaran  semakin melemah menjadi Rp7,82 triliun.

Handy Yunianto, Head of Fixed Income Analyst Mandiri Sekuritas, mengatakan pihaknya sudah memperkirakan perminaan investor pada lelang sukuk kali ini akan kembali rebound selepas faktor musiman lebaran yang menggerus likuiditas investor.

Handy mengatakan saat ini likuiditas rupiah masih relatif longgar sehingga mendukung peningkatan permintaan obligasi dalam negeri. Selain itu, pekan ini ada sekitar Rp2,5 triliun obligasi pemerintah yang jatuh tempo dan berpotensi mencari instrumen untuk diinvestasikan kembali.

Di sisi lain, penjualan secara intens di pasar obligasi global (global bond sell-off) cenderung mereda karena pasar melihat kencederungan peningkatan suku bunga, khususnya Fed Fund Rate, akan melambat.

“Dollar indeks juga trennya terus turun dan menyebabkan pressure ke emerging market agak mereda. Ini yang menyebabkan bid sukuk meningkat,” katanya melalui sambungan telepon, Selasa (18/7/2017).

Handy mengatakan, hasil lelang sukuk adalah representasi terbaik bagi tren permintaan obligasi pemerintah oleh investor domestik sebab porsi pembelian asing pada sukuk relatif kecil. Peningkatan penawaran dalam lelang kali ini menujukkan tren permintaan dalam negeri masih cukup kuat.

Mandiri Sekuritas mencatat rata-rata pembelian per lelang sukuk terbesar masih dipertahankan oleh perbankan dalam negeri, yakni senilai Rp2,9 triliun atau 55,1% dari rata-rata permintaan per lelang Rp5,2 triliun. Menyusul setelahnya yakni Bank Indonesia Rp1 triliun, perusahaan asuransi Rp500 miliar, dan investor asing Rp400 miliar.

Adapun, dalam lelang sukuk kali ini, pemerintah menyerap dana investor senilai Rp7,12 triliun, jauh lebih tinggi dibandingkan penyerapan pada lelang sukuk sebelumnya yang hanya Rp1,66 triliun. Tingkat yield yang dimenangkan pemerintah pun cenderung lebih rendah dibandingkan tren yield sejak awal tahun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Achmad Aris

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper