Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara melanjutkan penguatannya pada akhir perdagangan Senin (17/7/2017).
Pada perdagangan Senin, harga batu bara untuk kontrak Oktober 2017, kontrak teraktif di bursa komoditas Rotterdam, berakhir menguat 0,69% atau 0,55 poin ke posisi US$80,10/metrik ton.
Penguatan harga batu bara kontrak Oktober 2017 berlanjut untuk hari kedua, setelah ditutup rebound 0,51% di posisi 79,55 pada perdagangan Jumat (14/7).
Kantor berita Xinhua melaporkan kawasan Xinjiang di sebelah barat laut China akan menutup 109 tambang batu bara berskala kecil dengan total kapasitas 9,37 juta metrik ton tahun ini. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk membatasi kelebihan kapasitas.
Berbanding terbalik dengan batu hitam, harga minyak mentah ditutup melemah pada perdagangan Senin (17/7) di saat pasar mencari lebih banyak bukti terhadap efektivitas pemangkasan output OPEC.
Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Agustus ditutup melemah 1,1% atau 0,52 poin ke level US$46,02 per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, minyak jenis Brent untuk pengiriman September turun 0,49 poin ke level US$48,42 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London.
Tingkat penurunan output OPEC merosot menjadi 92% di bulan Juni dari 110% pada Mei. Keraguan pada efektivitas kesepakatan OPEC untuk mengurangi output tetap ada, bahkan saat stok minyak mentah dan bensin AS turun.
"Sepertinya, kisaran nilai baru harga minyak ada pada kisaran US$45 dan pasar sedang mencari sentimen penggerak berikutnya,” ujar Gene McGillian, manajer riset pasar Tradition Energy di Stamford, dikutip dari Bloomberg.
Pergerakan harga batu bara kontrak Oktober 2017 di bursa Rotterdam
Tanggal | US$/MT |
17 Juli | 80,10 (+0,69%) |
14 Juli | 79,55 (+0,51%) |
13 Juli | 79,15 (-1,12%) |
12 Juli | 80,05 (+0%) |
11 Juli | 80,05 (+0,50%) |
Sumber: Bloomberg
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel