Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Dolar AS Masih Merayap di Level Terendah 10 Bulan

Indeks dolar Amerika Serikat (AS) bergerak naik pada perdagangan pagi ini, Senin (17/7/2017), di saat berkurangnya risiko langkah pengetatan kebijakan AS menyebabkan investor mengambil posisi leveraged pada mata uang berimbal hasil lebih tinggi atau aset berisiko.
Dollar AS./.Reuters
Dollar AS./.Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks dolar Amerika Serikat (AS) bergerak naik pada perdagangan pagi ini, Senin (17/7/2017), di saat berkurangnya risiko langkah pengetatan kebijakan AS menyebabkan investor mengambil posisi leveraged pada mata uang berimbal hasil lebih tinggi atau aset berisiko.

Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama naik 0,01% atau 0,005 poin ke 95,158 pada pukul 10.30 WIB. Meski demikian, indeks terlihat masih merayap di kisaran level terendahnya dalam 10 bulan.

Sebelumnya indeks dolar dibuka turun 0,06% atau 0,055 poin di level 95,098, setelah pada perdagangan Jumat berakhir melemah 0,60% di posisi 95,153.

Sentimen pasar mendapat sedikit dorongan setelah data ekonomi China melampaui prediksi secara mudah, dengan produk domestik bruto naik 6,9% pada kuartal kedua tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Kekuatan dalam penjualan ritel dan output industri membantu mengimbangi awal yang lemah bagi saham Shanghai yang mungkin terkait dengan peraturan perdagangan yang lebih ketat.

“Hal ini juga mendorong pertumbuhan global karena China adalah negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia,” ujar Craig James, kepala ekonom di CommSec, seperti dikutip dari Reuters.

Berdasarkan data ini, tambahnya, tidak perlu ada langkah pelonggaran dan pengetatan karena tekanan inflasi sangat terkendali. “Jadi saya pikir bank sentral hanya akan terus berjaga-jaga.”

Indeks dolar pada perdagangan Jumat terjerembab ke level terendah dalam 10 bulan terakhir akibat tingkat inflasi dan penjualan ritel AS yang mengalami penurunan.

Tingkat inflasi periode Juni 2017 stagnan di posisi 0%, naik dari deflasi 0,1% pada bulan sebelumnya. Meski demikian, inflasi pada Juni berada di bawah estimasi konsensus sebesar 0,1%.

Adapun data penjualan ritel merosot menjadi -0,2% dari bulan sebelumnya -0,1%. Angka ini juga di bawah estimasi konsensus yang memprediksi kenaikan sebesar 0,1%.

Sejalan dengan pergerakan indeks dolar pagi ini, nilai tukar yen hari ini terpantau terdepresiasi 0,06% atau 0,07 poin ke 112,61 yen per dolar AS pada pukul 10.41 WIB, setelah pada Jumat berakhir terapresiasi 0,65% di posisi 112,54.

 

Posisi indeks dolar AS                                       

17/7/2017

(Pk. 10.30 WIB)

95,158

(+0,01%)

14/7/2017

95,153

(-0,60%)

13/7/2017

95,728

(-0,03%)

12/7/2017

95,761

(+0,10%)

11/7/2017

95,669

(-0,37%)

 

 

 

 

Sumber: Bloomberg

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper