Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TOP LOSERS 17 JULI: Saham Nusa Konstruksi Enjiniring (DGIK) Merosot 30%

Saham emiten berkode DGIK ini ditutup ditutup merosot 30% atau 30 poin ke level Rp70 per lembar saham.
Papan elektronik menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia Jakarta./JIBI-Dwi Prasetya
Papan elektronik menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia Jakarta./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA – Harga saham PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk. tercatat turun paling dalam pada penutupan perdagangan hari ini, Senin (17/7/2017).

Saham emiten berkode DGIK ini ditutup ditutup merosot 30% atau 30 poin ke level Rp70 per lembar saham.

Mengekor pelemahan DGIK adalah saham PT Mustika Ratu Tbk. (MRAT) yang melemah 15,87% atau 33 poin ke level Rp175 per lembar saham.

Sementara itu, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,16% atau 9,48 poin ke level 5.841,28, setelah dibuka turun hanya 0,01% atau 0,77 poin di posisi 5.831,02.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 5.824,26 - 5.841,28.

Dari 558 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 137 saham menguat, 182 saham melemah, dan 239 saham stagnan.

Penurunan saham DGIK tidak lepas dari sentimen negatif yang dialami perusahaan. Kontraktor swasta ini terjerat kasus pembangunan Gedung Rumah Sakit Universitas Udayana di Bali.

Direktur Utama Nusa Konstruksi Djoko Eko Suprastowo mengatakan bahwa saat ini perseroan tengah diperiksa oleh KPK terkait dengan pembangunan proyek Rumah Sakit Udayana yang dikerjakan oleh perseroan pada tahun anggaran 2009 sampai dengan 2010.

Djoko menyampaikan bahwa pekerjaaan gedung Rumah Sakit Udayana tersebut telah selesai dan diserahkan kepada pemberi kerja sesuai kontrak oleh perseroan. Pada saat ini gedung tersebut telah digunakan oleh pihak Universitas Udayana sesuai kebutuhan dan keperluannya.

“Sehubungan dengan pemeriksaan yang dilakukan KPK, perseroan akan bersikap kooperatif dan terbuka dalam memberikan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh KPK terkait proses yang sedang berjalan saat ini," kata Djoko dalam keterangan tertulis yang diumumkan melalui laman Bursa Efek Indonesia, Jumat (14/7/2017).

Djoko menyatakan dukungannya dan mengaku akan turut berpartisipasi bersama KPK dalam mewujudkan tata kelola bisnis yang baik (good corporate governance) dan membuat dunia bisnis di Indonesia semakin baik dan terpercaya.

Djoko juga menambahkan bahwa sejak dirinya bergabung dengan perseroan pada 2016, manajemen baru telah melakukan pembenahan dalam penerapan tindakan tata kelola perseroan guna menciptakan kondisi kerja yang baik, bersih, dan kondusif.

Terkait dengan kinerja bisnis emiten berkode saham DGIK itu, Djoko menyatakan bahwa proses yang melibatkan perseroan pada saat ini diharapkan tidak menganggu jalannya bisnis perseroan. “Dengan adanya proses ini, kami harapkan bisnis perseroan akan tetap berjalan secara normal," kata Djoko.

Saham apa saja yang menjadi top losers dalam perdagangan Bursa Efek Indonesia hari ini? Berikut rinciannya:

Kode

Harga (Rp)

Perubahan

(%)

DGIK

70

-30

-30,00

MRAT

175

-33

-15,87

MREI

3.100

-500

-13,89

MICE

398

-62

-13,48

IKBI

366

-56

-13,27

 Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2017

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper