Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Dow Jones dan S&P 500 Perbarui Rekor Tertinggi

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 84,65 poin atau 0,39% ke level 21.637,74, sedangkan indeks Standard & Poors 500 naik 11,44 poin atau 0,47% ke 2.459,27, dan Nasdaq Composite menguat 38,03 poin atau 0,61% ke 6.312,47.
Bursa Wallstreet/Reuters
Bursa Wallstreet/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Dow Jones dan S&P 500 mencapai rekor tertinggi pada hari Jumat (14/7/2017) meskipun ada data ekonomi yang cenderung negatif, yang menurunkan prospek kenaikan suku bunga lanjutan tahun ini.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 84,65 poin atau 0,39% ke level 21.637,74, sedangkan indeks Standard & Poor’s 500 naik 11,44 poin atau 0,47% ke 2.459,27, dan Nasdaq Composite menguat 38,03 poin atau 0,61% ke 6.312,47.

Sepanjang pekan kemarin, indeks Dow Jones menguat 1,1%, sedangkan indeks S&P 500 naik 1,4%, dan Nasdaq naik 2,6%.

Penurunan sektor finansial membatasi kenaikan hari ini, meskipun kinerja kuartal kedua JPMorgan Chase & Co dan bank besar lainnya berada di atas ekspektasi analis.

Data menunjukkan indeks harga konsumen (consumer price index /CPI) tidak berubah pada bulan Juni dan penjualan ritel turun untuk kedua bulan berturut-turut, menunjukkan laju inflasi yang melandai dan ekspektasi pertumbuhan ekonomi kuartal kedua yang menurun.

"Data menunjukkan adanya kelanjutan dari kebijakan yang cukup akomodatif, yang jelas telah melayani pasar dengan baik selama beberapa tahun terakhir, " kata Lee Ferridge, analis makro State Street Global Markets, seperti dikutip Reuters.

Kemungkinan kenaikan suku bunga pada bulan Desember turun menjadi 48% setelah rilis data inflasi dari 55% sehari sebelumnya.

Awal pekan ini, bursa saham menguat setelah Gubernur Federal Reserve Janet Yellen mengatakan kenaikan suku bunga di waktu mendatang dapat dilakukan secara bertahap dalam menghadapi inflasi yang rendah.

Sektor keuangan indeks S&P, yang mendapat keuntungan dari kenaikan suku bunga, turun 0,5%, dan sektor ini merupakan satu-satunya sektor yang melemah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper