Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemangkasan Produksi Minyak Dinilai Rugikan OPEC & Untungkan Produsen Shale

Pemangkasan produksi minyak mentah yang lebih besar dinilai tidak akan memberikan manfaat bagi OPEC. Langkah tersebut justru akan menguntungkan produsen minyak shale di Amerika Serikat (AS).
Suasana sidang OPEC di Vienna, Austria, Rabu (30/11)./REUTERS-Heinz-Peter Bader
Suasana sidang OPEC di Vienna, Austria, Rabu (30/11)./REUTERS-Heinz-Peter Bader

Bisnis.com, JAKARTA – Pemangkasan produksi minyak mentah yang lebih besar dinilai tidak akan memberikan manfaat bagi OPEC. Langkah tersebut justru akan menguntungkan produsen minyak shale di Amerika Serikat (AS).

Mantan Menteri Perminyakan Qatar, Abdullah al-Attiyah, mengatakan pengurangan produksi dengan jumlah yang lebih besar tidak akan menguntungkan OPEC. Harga malah akan naik serta para produsen minyak shale dan lainnya akan mengambil pangsa pasar OPEC.

“Ketika harga naik, para produsen minyak shale juga akan menaikkan produksi mereka,” ujar al-Attiyah dalam sebuah wawancara di Istanbul, seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat, 14/7/2017).

Organisasi negara-negara pengekspor minyak bumi (OPEC), beserta sejumlah negara penghasil non-OPEC seperti Rusia, telah sepakat untuk mengurangi produksi sekitar 1,8 juta barel per hari (bph) selama paruh pertama tahun ini demi menahan kelebihan suplai bahan bakar global sekaligus mendorong harga naik.

Kemudian pada 25 Mei, OPEC dan sejumlah produsen lainnya termasuk Rusia sepakat untuk memperpanjang upaya pemangkasan produksi hingga akhir Maret 2018.

Meski demikian, upaya OPEC dan Rusia untuk kembali menyeimbangkan pasar minyak melalui pembatasan produksi telah gagal untuk mendorong harga secara berkelanjutan. Produksi minyak shale AS yang kuat serta kenaikan produksi dari Libya dan Nigeria, anggota OPEC yang dibebaskan dari kesepakatan pemangkasan produksi, telah melemahkan upaya tersebut.

Jumlah persediaan global pun tetap mencapai jauh di atas jumlah rata-rata lima tahun.

“Ini adalah situasi baru untuk pasar minyak. Secara tradisional, minyak selalu bersaing dengan sumber lain seperti batu bara atau energi terbarukan, tapi saat ini adalah persaingan yang sengit antara sumber minyak konvensional dan tidak konvensional,” lanjut al-Attiyah.

Dia juga memperingatkan bahwa jumlah barel minyak tambahan yang besar kemungkinan akan datang dari AS, menyusul bertambahnya jumlah rig untuk minyak. Menurut data Baker Hughes Inc., jumlah rig minyak AS telah naik ke level tertinggi dalam dua tahun.

“Sudah jelas bahwa minyak mentah dari AS bertambah, mereka sekarang bahkan mengekspor minyak mentah,” tambah al-Attiyah.

Komentarnya keluar setelah International Energy Agency (IEA) pada Kamis (13/7) mengatakan bahwa upaya penyeimbangan kembali untuk pasar minyak global telah menjadi kurang pasti.

Produksi OPEC dilaporkan naik menjadi 32,6 juta bph, level tertinggi tahun ini, sementara tingkat kepatuhan OPEC terhadap kesepakatan turun menjadi 78%, tingkat terendah tahun ini.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper