Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Terapresiasi 5 Hari Berturut-turut, Catat Penguatan Mingguan Pertama

Apresiasi nilai tukar rupiah tak terpatahkan pada akhir perdagangan hari kelima berturut-turut, Jumat (14/7/2017).
Uang rupiah./Bloomberg-Brent Lewin
Uang rupiah./Bloomberg-Brent Lewin

Bisnis.com, JAKARTA — Apresiasi nilai tukar rupiah tak terpatahkan pada akhir perdagangan hari kelima berturut-turut, Jumat (14/7/2017).

Rupiah ditutup menguat 0,07% atau 9 poin ke Rp13.339 per dolar AS, setelah dibuka dengan penguatan 0,04% atau 5 poin di posisi 13.343.

Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di kisaran Rp13.329 – Rp13.352 per dolar AS.

Adapun pada perdagangan Kamis (13/7), rupiah ditutup menguat 0,16% atau 22 poin di posisi 13.348 per dolar AS.

Rupiah mencatatkan penguatan mingguan pertamanya dalam sebulan, sementara obligasi 10-tahun membukukan reli terbesar sejak Mei di saat Indonesia terus menarik investor yang haus akan imbal hasil.

Minat investor terdorong setelah Gubernur bank sentral AS The Federal Reserve, Janet Yellen, memberi isyarat penerapan stimulus secara bertahap dalam pernyataannya di depan Kongres AS pertengahan pekan ini.

“Valuasi atas hutang mata uang lokal Indonesia menjadi menarik setelah selloff pekan lalu,” kata Eric Stein, co-director of global fixed income di Eaton Vance, seperti dikutip dari Bloomberg. 

Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama hari ini terpantau turun 0,06% atau 0,054 poin ke 95,674 pada pukul 16.30 WIB.

Sebelumnya indeks dolar dibuka dengan kenaikan 0,04% atau 0,036 poin di level 95,764, setelah pada perdagangan Kamis berakhir turun 0,03% di posisi 95,728.

Penguatan dolar AS terhenti menjelang akhir pekan ini setelah Yellen menyampaikan pernyataan yang mengisyaratkan bahwa bank sentral AS tersebut tidak akan terburu-buru dalam mengetatkan kebijakan moneter.

Oleh karenanya, data inflasi AS yang akan dirilis hari ini waktu setempat diperkirakan dapat menentukan arah jangka pendek greenback. Tanda-tanda kenaikan inflasi AS dapat memperkuat pandangan bahwa The Fed akan kembali menaikkan suku bunga dengan laju yang lebih cepat, sehingga akan mendorong dolar.

Nilai tukar rupiah berhasil menguat terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini di saat mata uang lainnya di Asia terpantau bergerak variatif.

Won Korea Selatan memimpin penguatan kurs Asia hari ini dengan 0,27%. Adapun dolar Taiwan dan peso Filipina memimpin depresiasi mata uang Asia masing-masing sebesar 0,16% dan 0,09%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper