Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekuitas AS Meningkat, Emas Berjangka Turun

Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Kamis (13/7/2017) atau Jumat (14/7/2017) pagi WIB, mundur setelah kenaikan tiga sesi berturut-turut, karena sebagian besar ekuitas AS diperdagangkan lebih tinggi.
Seorang karyawan mengambil butiran emas murni  berkadar 99,99 persen sebelum mengemasnya di pabrik  Krastvetmet di Krasnoyarsk, Rusia, 24 Oktober 2016./Reuters
Seorang karyawan mengambil butiran emas murni berkadar 99,99 persen sebelum mengemasnya di pabrik Krastvetmet di Krasnoyarsk, Rusia, 24 Oktober 2016./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA -- Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Kamis (13/7/2017) atau Jumat (14/7/2017) pagi WIB, mundur setelah kenaikan tiga sesi berturut-turut, karena sebagian besar ekuitas AS diperdagangkan lebih tinggi.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus, turun 1,8 dolar AS atau 0,15 persen, menjadi menetap di 1.217,30 dolar AS per ounce, lapor Xinhua.

Pada Kamis (13/7/2017), Dow berada di jalur untuk meraih sebuah rekor tertinggi baru, karena komentar Ketua Federal Janet Yellen telah cukup optimistis untuk mempertahankan momentum kenaikan saham-saham, sehingga membatasi kenaikan emas ketika para investor tetap hangat terhadap aset-aset berisiko.

Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September turun 19,6 sen atau 1,23 persen, menjadi ditutup pada 15,691 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun 11,90 dolar AS atau 1,29 persen, menjadi berakhir pada 907,1 dolar AS per ounce.

Sehari sebelumnya kontrak emas berjangka mencatat kenaikan hari ketiga berturut-turut, mempertahankan dorongan jangka pendek mereka dari ketidakpastian politik di AS.

Meskipun pada saat bersamaan, Ketua Federal Reserve Janet Yellen mengulangi kembali seruan untuk kenaikan suku bunga "bertahap" dalam kesaksiannya di Capitol Hill.

Para analis mengatakan logam mulia telah menemukan dukungan sebagai investasi "safe haven" di tengah gejolak politik di Gedung Putih, menyusul rilis surat elektronik atau email Donald Trump Jr yang terkait dengan sebuah pertemuan bersama seorang pengacara Rusia pada tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper