Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WTI Bertahan di Kisaran US$45 per Barel

Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Agustus terpantau melemah 0,37% ke level US$45,32 per barel pada pukul 7.49 WIB. Sebelumnya, WTI ditutup menguat 1% atau 0,45 poin di level US$45,59 per barel.
Prediksi Harga Minyak WTI/Reuters
Prediksi Harga Minyak WTI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Minyak mentah bertahan pada kisaran US$45 per barel setelah cadangan minyak dan bensin AS menurun.

Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Agustus terpantau melemah 0,37% ke level US$45,32 per barel pada pukul 7.49 WIB. Sebelumnya, WTI ditutup menguat 1% atau 0,45 poin di level US$45,59 per barel.

Sementara itu, minyak Brent untuk pengiriman September bergerak melemah 0,31% ke level US$47,59 per barel setelah pada sesi perdagangan sebelumnya ditutup menguat 0,22 poin atau 046% di level US$47,74 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London.

Berdasarkan data Badan Administrasi Energi AS, persediaan minyak mentah turun 7,56 juta barel pekan lalu. Penurunan tersebut lebih besar tiga kali lipat dari perkiraan analis dalam survei Bloomberg.

Di lain pihak, tingkat produksi AS terus meningkat hingga 0,6% ke 9,397 juta barel per hari. Pada saat yang sama, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) merencanakan pertemuan berikutnya tanggal 17 Juli.

Bill O'Grady, kepala analis pasar Confluence Investment Management, mengatakan pasar masih belum dapat keluar dari kondisi minyak mentah yang bearish.

 "Ini [minyak] masih menjadi pasar yang bearish sampai adanya bukti jelas yang menangkalnya,” ujarnya, seperti dikutip Bloomberg.

Meningkatnya output dari Libya dan Nigeria telah menambah kekhawatiran investor pada pasokan global. Produksi Libya diperkirakan meningkat menjadi 1,05 juta barel per hari, dan berada di level tertinggi sejak Juni 2013.

Sementara itu, sekjen OPEC Mohammad Barkindo mengatakan bahwa proses menuju keseimbangan pasar membutuhkan waktu yang lebih lama karena adanya perubahan fundamental. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper