Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mayoritas Kurs Asia Terapresiasi, Rupiah Menguat Hari Keempat

Apresiasi nilai tukar rupiah berlanjut pada perdagangan hari keempat berturut-turut, Kamis (13/7/2017), sejalan dengan penguatan mayoritas mata uang lainnya di Asia.
Uang rupiah./Bloomberg-Brent Lewin
Uang rupiah./Bloomberg-Brent Lewin

Bisnis.com, JAKARTA - Apresiasi nilai tukar rupiah berlanjut pada perdagangan hari keempat berturut-turut, Kamis (13/7/2017), sejalan dengan penguatan mayoritas mata uang lainnya di Asia.

Rupiah ditutup menguat 0,16% atau 22 poin ke Rp13.348 per dolar AS, setelah dibuka dengan penguatan 0,14% atau 19 poin di posisi 13.351.

Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di kisaran Rp13.323 – Rp13.351 per dolar AS.

Adapun pada perdagangan Rabu (12/7), rupiah ditutup menguat 0,15% atau 20 poin di posisi 13.370 per dolar AS.

Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama hari ini terpantau turun 0,03% atau 0,031 poin ke 95,730 pada pukul 16.34 WIB.

Sebelumnya indeks dolar dibuka flat cenderung turun di level 95,760, setelah pada perdagangan Rabu berakhir naik 0,10% di posisi 95,761.

Dolar AS melemah akibat pernyataan pejabat Federal Reserve yang cenderung dovish.

Gubernur The Fed Janet Yellen pada Rabu (12/7) memberikan pernyataan yang mengisyaratkan bahwa bank sentral AS tersebut tidak akan terburu-buru dalam mengetatkan kebijakan moneter. Salah satu alasannya ialah tingkat inflasi yang belum mencapai target 2%.

"Ketidakpastian yang cukup besar selalu hadir dalam prospek ekonomi. Ada ketidakpastian kapan dan berapa banyak inflasi akan merespons pengetatan terhadap pemanfaatan sumber daya" kata Yellen dalam sambutannya di depan Komite Keuangan Kongres AS

Dia terdengar sedikit lebih berhati-hati terhadap prospek inflasi, sambil tetap berpegang pada ekspektasi kenaikan suku bunga lanjutan dan mempertahankan inisiatif untuk mulai mengurangi neraca the Fed.

Pergerakan sejumlah bursa saham dan mata uang di Asia pun menguat pada perdagangan hari ini, menyusul penyampaian pernyataan oleh Yellen tersebut.

“Pasar bersikap optimistis karena komentar Yellen menunjukkan laju kenaikan suku bunga yang lebih lambat dan itu menjadi pertanda baik bagi kondisi likuiditas dan saham,” kata Banny Lam, kepala riset di CEB International Investment Corp., seperti dikutip dari Bloomberg

Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini bersama dengan mayoritas mata uang lainnya di Asia.

Won Korea Selatan memimpin penguatan kurs Asia terhadap dolar AS hari ini dengan 0,76%, diikuti oleh dolar Taiwan sebesar 0,33%, dan peso Filipina yang terapresiasi 0,18%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper