Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Minyak Saudi Lampaui Batas Kesepakatan OPEC

Menurut sumber terkait, eksportir minyak terbesar di dunia tersebut memompa produksi sebesar 10,07 juta barel per hari (bph) pada Juni 2017, lebih besar dari produksi yang dicatatkan oleh Saudi pada Mei sebesar 9,88 juta bph.
Prediksi Harga Minyak WTI/Reuters
Prediksi Harga Minyak WTI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Produksi minyak mentah Arab Saudi dikabarkan untuk pertama kalinya naik melampaui batas produksi yang disepakati dengan OPEC. 

Menurut sumber terkait, eksportir minyak terbesar di dunia tersebut memompa produksi sebesar 10,07 juta barel per hari (bph) pada Juni 2017, lebih besar dari produksi yang dicatatkan oleh Saudi pada Mei sebesar 9,88 juta bph.  

Angka itu juga melampaui batas produksi yang disetujui oleh Saudi sebesar 10,058 juta dalam kesepakatan antara organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC) dan sejumlah pemasok utama, di antaranya Rusia.

Berdasarkan kesepakatan pembatasan produksi yang tercapai pada Desember, Saudi setuju untuk mengurangi produksi sebesar 486.000 bph, jumlah terbesar dibandingkan negara lainnya yang ikut serta dalam kesepakatan itu.

Saudi biasanya meningkatkan produksi selama periode musim panas demi memenuhi permintaan energi untuk penyejuk udara, sehingga menghasilkan lebih sedikit produksi untuk ekspor.

“Tingkat permintaan mendapatkan dorongan ekstra tahun ini di bulan Juni, ketika jutaan muslim mengunjungi Arab Saudi pada bulan Ramadan,” ujar Sadad al-Husseini, mantan wakil direktur eksekutif Saudi Arabian Oil Co., seperti dikutip dari Bloomberg.

Harga minyak mentah telah turun sekitar 16% tahun ini serta masuk dalam kondisi bear market pada bulan Juni di tengah kekhawatiran bahwa kenaikan pasokan dunia akan lebih besar daripada upaya pemangkasan produksi oleh OPEC dan produsen yang mulai berlaku pada Januari.

Pada Mei, para produsen memutuskan untuk memperpanjang upaya tersebut hingga Maret 2018, melihat pasar minyak yang belum stabil.

“OPEC perlu melakukan langkah yang mengejutkan bagi pasar minyak dengan pemangkasan yang lebih dalam agar harga menguat,” jelas Goldman Sachs Group Inc. dalam sebuah laporan pada 10 Juli.

Tanpa upaya itu yang disertai dengan penurunan jumlah persediaan berkelanjutan dan berkurangnya aktivitas pengeboran di AS, harga minyak mentah disebutkan bisa turun di bawah US$40 per barel.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper