Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga CPO Kembali Menguat, Pasar Tunggu Laporan WASDE

Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) berhasil kembali menguat pada perdagangan hari ini, Rabu (12/7/2017), setelah harus tergelincir pada sesi perdagangan sebelumnya akibat prediksi lonjakan produksi pada Juli.
Tandan buah segar/Bisnis.com
Tandan buah segar/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) berhasil kembali menguat pada perdagangan hari ini, Rabu (12/7/2017), setelah harus tergelincir pada sesi perdagangan sebelumnya akibat prediksi lonjakan produksi pada Juli.

Kontrak berjangka CPO untuk September 2017, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, menguat 0,39% atau 10 poin ke posisi 2.593 ringgit per ton pada pukul 11.29 WIB.

Pagi tadi, harga CPO dibuka dengan kenaikan 0,35% atau 9 poin di posisi 2.592, setelah pada perdagangan Selasa (11/7) berakhir melandai 0,39% atau 10 poin di level 2.583.

Derivatives specialist di Phillip Futures, David Ng, mengatakan harga sawit terbebani oleh kekhawatiran tentang pertumbuhan double-digit dalam produksi di Malaysia pada Juli, menyusul perkiraan produksi yang lebih tinggi antara 1-10 Juli.

CIMB memprediksi produksi Malaysia pada Juli akan naik 15% m-o-m akibat kelebihan aktivitas panen dari bulan Juni saat para pekerja mulai kembali beraktivitas.

Meski demikian, penguatan pada minyak kedelai dalam semalam menopang sawit kembali menguat hari ini.

“Minyak sawit secara marginal bergerak lebih tinggi akibat penguatan dalam semalam pada minyak kedelai,” ujar Gnanasekar Thiagarajan, head of trading and hedging strategies di Kaleesuwari Intercontinental, seperti dikutip dari Bloomberg.

Minyak kedelai untuk pengiriman Desember di Chicago Board of Trade ditutup di posisi 34,32c pada perdagangan Selasa, level tertinggi sejak 3 Maret.

Menjelang rilis laporan World Agricultural Supply and Demand Estimates (WASDE), diperkirakan akan terjadi profit taking terhadap CPO. Menurut survey Bloomberg, laporan WASDE yang akan dirilis pada Rabu waktu setempat dapat menurunkan proyeksi hasil kedelai.

Di sisi lain, nilai tukar ringgit hari ini terpantau terapresiasi 0,04% ke posisi 4,2957 per dolar AS pada pukul 12.15 WIB, setelah kemarin berakhir melemah tipis 0,02% di posisi 4,2975.

 

Pergerakan Harga CPO Kontrak September 2017

Tanggal

Level

Perubahan

12/7/2017

(Pk. 11.29 WIB)

2.593

+0,39%

11/7/2017

2.583

-0,39%

10/7/2017

2.593

+1,53%

7/7/2017

2.554

-0,27%

6/7/2017

2.561

+0,91%

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper