Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Analis Proyeksikan Lelang SUN Selasa (11/7/2017) Oversubscribe Hingga Tiga Kali

Analis memperkirakan penawaran investor pada lelang Surat Utang Negara atau SUN Selasa (11/7/2017) berpotensi oversubscribe hingga dua atau tiga kali dari target pemerintah.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Analis memperkirakan penawaran investor pada lelang Surat Utang Negara atau SUN Selasa (11/7/2017) berpotensi oversubscribe hingga dua atau tiga kali dari target pemerintah.

Anup Kumar, Senior Fixed Income Analyst Maybank Indonesia, mengatakan lelang SUN pertama pada semester kedua tersebut akan disambut baik oleh investor, kendati lelang sukuk pemerintah pekan lalu sepi peminat.

Menurutnya, imbal hasil yang ditawarkan oleh lima seri SUN yang dilepas pemerintah tersebut cukup menarik bagi investor, yakni di atas 7%.

Kelima seri tersebut terdiri atas dua seri surat perbendaharaan negara (SPN) yakni SPN12171012 dan SPN12180712 yang masing-masing jatuh tempo pada 12 Oktober 2017 dan 12 Juli 2018 dengan tingkat kupon diskonto.

Selanjutnya ada tiga seri obligasi negara (ON) yakni FR0061 tenor lima tahun dengan kupon 7%, FR0059 tenor 10 tahun dengan kupon 7% dan FR0072 tenor 19 tahun dengan kupin 8,25%.

“Itu akan mengundang banyak partisipan yang masuk di SUN kita. Saya perkirakan akan oversubscribe dua atau tiga kali dari target pemerintah,” katanya, Senin (10/7/2017).

Adapun, target indikatif perintah dalam lelang SUN kuartal ketiga tahun ini adalah senilai Rp15 triliun per lelang. Sementara itu, target maksimal ditetapkan senilai Rp22,5 triliun. Artinya, Anup memperkirakan besaran penawaran yang masuk dalam lelang kali ini akan menembus antara Rp30 triliun hingga Rp45 triliun.

Anup mengatakan, preferensi investor pada surat utang pemerintah hingga saat ini masih lebih besar pada SUN ketimbang sukuk. Oleh karena itu, kendati pada lelang sukuk pekan lalu penarawan investor yang masuk hanya Rp7,82 triliun, atau yang terendah sepanjang tahun ini, masih ada harapan lelang SUN mendatang akan ramai peminat.

Dirinya pun memproyeksikan jumlah investor asing yang mengajukan penawaran masih akan berada di kisaran 20% hingga 30% dari total penawaran, atau tidak berubah dibandingkan lelang-lelang sebelumnya.

Menurutnya, kendati saat ini asing sedang dalam tren meninggalkan surat utang Indonesia, masih cukup banyak investor asing yang meminati surat utang Indonesia. Pasalnya, sentimen negatif yang mendorong keluarnya dana asing yakni karena proyeksi defisit anggaran negara hingga 2,92% tahun ini hanyalah bersifat sementara, sedangkan fundamental ekonomi Indonesia masih relatif kuat.

I Made Adi Saputra, Analis Obligasi MNC Sekuritas, mengatakan saat ini pasar obligasi Indonesia tengah dipengaruhi oleh sejumlah sentimen global. Kemungkinan, hal tersebut turut menekan aktivitas penawaran pada lelang sukuk pekan lalu.

Meski demikian,  hal tersebut belum dapat dipastikan sebab lelang pekan lalu juga masih diwarnai oleh suasana liburan sehingga kemungkinan belum semua investor sudah aktif bekerja dan mulai mengatur portofolionya.

Oleh karena itu, tuturnya, lelang SUN mendatang akan menjadi indikator seberapa percaya dirinya investor terhadap prospek pasar surat utang Indonesia dan seberapa sensitif mereka terhadap faktor eksternal, sebab investor umumnya sudah kembali aktif saat ini.

“Kalau investor masih confidence, itu akan tercermin di lelang dengan deman yang cukup solid dan yield-nya juga kompetitif. Tetapi kalau nerveous  biasanya demand turun dari biasanya dan yield juga naik dari biasanya,” katanya.

Adapun, saat ini pasar obligasi global ditandai oleh peningkatan yield dari surat utang sejumlah negara, baik negara maju maupun berkembang.

Dua surat utang yang menjadi indikator pasar, yakni US Treasury dan Germand Bund pun mengalami peningkatan cukup tinggi sehingga berpengaruh pada perspektif investor pada pasar surat utang global.

Berdasarkan data IBPA, yield US Treasury untuk tenor 10 tahun pada 6 Juli 2017 ditutup pada 2,37%, atau tumbuh 1,5%. Ini menjadi level tertingginya sejak 11 Mei 2017. Demikian pula untuk Germand Bund tenor 10 tahun ditutup pada 0,56%. Posisi ini meningkat 18,86%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Maftuh Ihsan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper