Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Surat Utang Tak Banyak Terpengaruh Inflasi Musiman

meski ada peningkatan inflasi pada Juni lalu, pengaruhnya tidak akan terlalu besar terhadap pasar surat utang. Pasalnya, inflasi kali ini lebih didorong oleh faktor musiman dan diperkirakan akan kembali mereda dalam dua bulan ke depan.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA—Analis menilai inflasi Indonesia sepanjang Juni tahun ini yang mencapai 0,69% memiliki dampak yang relatif terbatas terhadap pasar surat utang dalam negeri.

I Made Adi Saputra, Analis Obligasi Nusantara Capital Sekuritas, mengatakan bahwa pelaku pasar sudah memperkirakan akan terjadi tekanan kenaikan inflasi pada Juni karena adanya faktor siklikal bulan puasa dan Lebaran.

Hal ini pun terlihat dari komponen utama pendorong inflasi kali ini yang dipimpin oleh sektor transportasi karena terkait kebutuhan mudik serta sektor bahan makanan karena bulan puasa dan perayaan Lebaran.

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik, indeks kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan naik sebesar 1,27% atau menjadi yang tertinggi. Menyusul setelahnya yakni indeks kelompok bahan makanan 0,69%.

Adapun, laju inflasi pada Mei 2017 tercatat sebesar 0,39%. Tingkat inflasi Mei pun sejatinya sudah mendapatkan pengaruh dari kedatangan bulan puasa, dengan pendorong utama inflasi ada pada segmen kebutuhan pangan. Inflasi Mei sudah naik 0,09% dari inflasi April 2017.

Made mengatakan, meski ada peningkatan inflasi pada Juni lalu, pengaruhnya tidak akan terlalu besar terhadap pasar surat utang. Pasalnya, inflasi kali ini lebih didorong oleh faktor musiman dan diperkirakan akan kembali mereda dalam dua bulan ke depan.

Lagi pula, laju inflasi tersebut masih berada dalam target inflasi tahunan yang sebesar 3% hingga 5%. Inflasi tahunan kalender Januari-Juni 2017 sudah mencapai 2,38% dan inflasi year on year sebesar 4,37%.

“Sehingga saya melihat dampaknya terhadap pasar surat utang akan terbatas,” katanya melalui pesan elektronik, dikutip Kamis (6/7/2017).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper