Bisnis.com, JAKARTA – Reli harga batu bara berlanjut pada akhir perdagangan kemarin, Selasa (4/7/2017), perdagangan hari ketiga berturut-turut.
Pada perdagangan Selasa, harga batu bara untuk kontrak Januari 2018, kontrak teraktif di bursa komoditas Rotterdam, berakhir menguat 0,79% atau 0,60 poin ke posisi US$76,80/metrik ton.
Harga batu bara telah menguat selama tiga hari berturut-turut setelah ditutup dengan kenaikan 0,53% di posisi 75,20 pada 30 Juni.
Berbanding terbalik dengan batu hitam, pada perdagangan Selasa harga minyak mentah Brent berakhir di zona merah. Meski demikian, Brent tetap bergerak sedikit di bawah kisaran US$50 per barel di tengah tanda tentatif bahwa kenaikan produksi minyak mentah AS mungkin akan melambat.
Berdasarkan data Bloomberg, patokan Eropa minyak Brent untuk kontrak September 2017 kemarin ditutup melandai 0,14% atau 0,07 poin ke US$49,61, setelah dibuka turun 0,10% atau 0,05 poin di posisi 49,63.
Adapun minyak WTI terpantau tidak lagi mengalami pergerakan meski sempat melemah di awal perdagangan. Kedua kontrak tersebut diperdagangkan lebih rendah di awal sesi, di saat para pedagang menutup posisi menjelang libur hari kemerdekaan AS pada 4 Juli.
Baik minyak Brent dan WTI sebelumnya mencatat reli selama delapan hari berturut-turut menyusul data yang menunjukkan berkurangnya produksi minyak AS.
Aktivitas pengeboran untuk produksi minyak yang baru di AS turun untuk pertama kalinya sejak Januari, sementara data pemerintah AS menunjukkan produksi minyak mentah turun pada April, pertama kalinya untuk tahun ini.
Pergerakan harga batu bara kontrak Januari 2018 di bursa Rotterdam
Tanggal | US$/MT |
4 Juli | 76,80 (+0,79%) |
3 Juli | 76,20 (+1,33%) |
30 Juni | 75,20 (+0,53%) |
29 Juni | 74,80 (-1,19%) |
28 Juni | 75,70 (+1,07%) |
Sumber: Bloomberg
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel