Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Marketing Sales MDLN Cenderung Stabil

Meski Idul Fitri telah usai, emiten properti PT Modernland Realty Tbk. (MDLN) mencatatkan marketing sales yang cenderung stabil.
Bisnis.com, JAKARTA--Meski Idul Fitri telah usai, emiten properti PT Modernland Realty Tbk. (MDLN) mencatatkan marketing sales yang cenderung stabil.
 

"Penjualan selama Lebaran ada, tetapi tidak fantastis, biasa aja," ungkap Direktur Modernland Realty Cuncun M. Wijaya Wibowo pada Bisnis, Rabu (5/7/2017).

Cuncun menuturkan untuk marketing sales kuartal II/2017 masih dalam proses perhitungan. Dia enggan memasang target optimis pada kuartal II/2017 mengingat adanya Idul Fitri yang jatuh pada triwulan tersebut.

Sementara itu, marketing sales emiten bersandi saham MDLN masih 15% dari target yang dipasang atau setara Rp661 miliar pada Maret 2017. Target marketing sales MDLN hingga akhir tahun ini senilai Rp4,3 triliun.

Adapun penjualan bersih MDLN per Maret 2017 mencapai Rp949,27 miliar, naik 55,85% year on year dari posisi Rp609,08 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, pendapatan dari hotel dan sewa naik 32% year on year per Maret 2017 menjadi Rp15,48 miliar.

Total pendapatan MDLN per Maret 2017 mencapai Rp977,75 miliar, tumbuh 56,73% dari posisi Rp632,82 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Selain itu, laba bersih tahun berjalan MDLN per Maret 2017 mencapai Rp225,34 miliar, atau melejit 263% dari posisi Rp62,01 miliar secara tahunan.

Dalam riset, NH Korindo Sekuritas memproyeksikan penjualan MDLN hingga akhir tahun mencapai Rp3,68 triliun, tumbuh 49,3% dari posisi Rp2,46 triliun. Sementara itu,  pertumbuhan penjualan MDLN pada 2015 hanya 4,3% dan terkontrakasi hingga 16,8% pada 2016.

Analis NH Korindo Bima Setiaji mengungkapkan MDLN menerbitkan obligasi valuta asing senilaiUS$240 juta dengan kupon 6,95% per tahun.

Dia mengungkapkan hasil penerbitan obligasi itu, akan digunakan untuk refinancing obligasi termasuk senior notes senilai US$247,42 juta yang akan jatuh tempo pada 2019 dan kupon tertinggi 9,75%.

Bima menuturkan, melalui refinancing MDLN ini maka  kinerja korporasi bisa semakin positif.

Dia mengungkapkan melalui investment grade dari S&P sangat memungkinkan MDLN meraih kupon lebih rendah dari sebelumnya. Penurunan kupon yang diperoleh MDLN, katanya, berpotensi mengurangi biaya bunga MDLN hingga Rp70 miliar, dan berdampak pada peningkatan laba pada akhir tahun.

Bima memproyeksikann laba bersih MDLN pada akhir 2017 bisa mencapai Rp848 miliar, atau tumbuh 69% dari posisi Rp501 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Sebagai informasi, pada 2015, MDLN telah meraih laba senilai Rp873 miiliar, tetapi karena adanya kontraksi penjualan sehingga raihan laba emiten  properti ini juga tertekan.

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper