Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Memanas 7 Sesi Beruntun

Harga minyak mentah mengalami kenaikan dalam 7 sesi berurut-turut. Terkini, pasar mencermati data berkurangnya produksi mingguan Amerika Serikat.
Prediksi Harga Minyak WTI/Reuters
Prediksi Harga Minyak WTI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA—Harga minyak mentah mengalami kenaikan dalam 7 sesi berurut-turut. Terkini, pasar mencermati data berkurangnya produksi mingguan Amerika Serikat.

Pada perdagangan Jumat (30/6/2017) pukul 9.35 WIB harga minyak WTI kontrak Agustus 2017 meningkat 0,29 poin atau 0,65% menuju US$45,22 per barel. Sementara minyak Brent kontrak Agustus 2017 menguat 0,32 poin atau 0,67% menjadi US$47,74 per barel. Ini merupakan kenaikan dalam 7 sesi berturut-turut.

Harga minyak kembali menguat setelah pasar merespons laporan kinerja mingguan minyak AS. Data U.S. Energy Information Administration (EIA) yang dilansir pada Rabu (28/6/2017) waktu setempat menunjukkan stok minyak AS sepekan yang berakhir Jumat (23/6/2017) naik 118.000 barel menuju 509,2 juta barel.

Sementara tingkat produksi dalam waktu yang sama turun 100.000 barel per hari (bph) menjadi 9,25 juta bph. Ini merupakan penurunan terbesar sejak Juli 2016.

Adapun persediaan bensin turun 900.000 barel. Penurunan persediaan menunjukkan adanya peningkatan sisi permintaan.

Kendati data AS direspons positif, pasar masih mengantisipasi lonjakan pasokan lanjutan dari Paman Sam. Pasalnya volume produksi minyak shale negara tersebut mendekati tingkat produksi dua eksportir minyak utama, yakni Rusia dan Arab Saudi.

Daniel Hynes, analis Australia & New Zealand Banking Group Ltd menyampaikan harga minyak memanas karena produksi AS yang menurun akibat adanya pemeliharaan lapangan di Alaska dan badai tropis Cindy. Selain itu, OPEC dan sekutunya berencana mengadakan pertemuan bulan depan.

“Ada tanda fundamental mengalami perbaikan. Proses pengetatan juga masih menuju paruh kedua 2017,” tuturnya seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (30/6/2017).

Namun demikian, pasar tidak sabar menantikan volume suplai yang seimbang dengan jumlah permintaan. Oleh karena itu, harga minyak mentah masih berada di dalam tren tertekan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Sumber : bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper