Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Jepang Menguat, Susul Reli Wallstreet

Bursa Saham Jepang bergerak menguat pada perdagangan Kamis (29/6/2017), menyusul reli di ekuitas A.S., karena spekulasi perekonomian utama global cukup kuat untuk menahan tingkat suku bunga yang lebih tinggi.
Indeks Bursa Jepang/Reuters
Indeks Bursa Jepang/Reuters

Bisnis.com, TOKYO - Bursa Saham Jepang bergerak menguat pada perdagangan Kamis (29/6/2017), menyusul reli di ekuitas A.S., karena spekulasi perekonomian utama global cukup kuat untuk menahan tingkat suku bunga yang lebih tinggi.

Indeks Topix terpantau menguat 0,6% ke level 1.623,67 pada pukul 09.39 waktu Tokyo, sementara indeks Nikkei 225 juga naik 0,6% ke level 20.244,19. Mata uang yen berada di level 112,34 per dolar AS.

Mitsubishi UFJ Financial Group Inc, Sumitomo Mitsui Financial Group Inc., dan Mizuho Financial Group Inc memberikan dorongan terbesar bagi Topix, dengan kenaikan masing-masing 2,5%, lalu 1,9%, dan 1,7%. Secara keseluruhan, sektor perbankan menopang penguatan indeks Topix. SoftBank Group Corp. dan Sony Corp memimpin saham teknologi menguat setelah Indeks S&P 500 di wallstreet rebound dari aksi jual terbesar dalam enam minggu.

Chairwoman Federal Reserve Janet Yellen memicu reli pada sektor perbankan setelah menegaskan pada Selasa (27/6/2017) bahwa pengetatan bank sentral berada di jalur yang benar, meningkatkan imbal hasil Treasury. Gubernur Bank of England Mark Carney menyarankan pada Rabu (28/6/2017) bahwa waktu penaikan tarif telah mendekat. 

"Curahan imbal hasil AS akan positif bagi perusahaan asuransi yang berinvestasi pada obligasi luar negeri, dan bank-bank besar yang melakukan pinjaman luar negeri," kata Juichi Wako, seorang analis senior Nomura Holdings Inc. di Tokyo, seperti dikutip Bloomberg, Kamis (29/6/2017).

"Bahkan jika kenaikan suku bunga menambah volatilitas, peningkatan komunikasi data akan terus menambah pendapatan perusahaan teknologi A.S., yang pada gilirannya akan mendukung perusahaan teknologi Jepang yang memasok perangkat kerasnya," lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper