Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dipicu Aksi Jual, Harga Emas Turun 1,6 Persen

Harga emas anjlok 1,6% ke level US$1.236,5 per troy ounce dipicu aksi jual 1,8 juta ounce pada perdagangan Senin (26/6/2017).
Ilustrasi harga emas turun/Antara
Ilustrasi harga emas turun/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas anjlok 1,6% ke level US$1.236,5 per troy ounce dipicu aksi jual 1,8 juta ounce pada perdagangan Senin (26/6/2017).

Harga emas di bursa Comex menyentuh level terendah sejak Mei 2017. Pada perdagangan Senin (26/6/2017), harga emas Comex turun 1,6% ke level US$1.236,5 per troy ounce. Sementara itu, emas untuk pengiriman Agustus diperdagangkan pada level harga US$1.245,9 per troy ounce pada Selasa (27/6) pukul 1:05 PM di Singapura.

Menjelang penutupan perdagangan Senin (26/6), terjadi lonjakan aksi jual emas dengan volume sebanyak 1,8 juta troy ounce dalam beberapa menit di bursa Comex. Volume tersebut lebih besar dibandingkan dengan cadangan emas yang dimiliki oleh Finlandia.

"Tidak ada yang punya petunjuk arah pergerakan harga emas, kecuali investor yang menekan tombol yang salah karena sistem perdagangan otomatis," ujar kepala perdagangan logam mulia Marex Spectron Group David Govett seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (27/6/2017).

Ada pula yang menduga lonjakan transaksi jual emas merupakan kekeliruan yang dibuat oleh investor saat memasukan perintah jual atau meremehkan kemampuan pasar dalam menyerap emas dalam volume yang sangat besar.

"Mungkin ada trader yang keliru satuan antara 'ounces' dan 'lots'. Transaksi 18.149 ounce emas sudah biasa, tetapi perdagangan 18.149 lot kontrak berjangka emas itu luar biasa," imbuh Ross Norman, chief executive officer Sharps Pixley Ltd.

Brad Yates, Kepala Perdagangan Pemurni Emas A.S. Elemetal mengatakan dari perspektif yang lebih besar, tekanan harga emas mencerminkan kondisi makro ekonomi yang lain.

"Kami perkirakan ada volatilitas harga emas sejalan dengan kenaikan kelas aset yang lain pada kuartal IV," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Riendy Astria
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper