Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA CHINA: Keputusan MSCI Dongkrak Indeks CSI 300 ke Level Tertinggi

Indeks saham bluechip China memperpanjang penguatannya sekaligus memperbarui level tertinggi baru dalam 18 bulan pada perdagangan hari ini (Jumat, 23/6/2017), di tengah tanda-tanda meredanya pengetatan likuiditas.
Bursa China SHCI/Reuters
Bursa China SHCI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks saham bluechip China memperpanjang penguatannya sekaligus memperbarui level tertinggi baru dalam 18 bulan pada perdagangan hari ini (Jumat, 23/6/2017), di tengah tanda-tanda meredanya pengetatan likuiditas.

Sentimen positif juga terdorong sentimen keputusan MSCI untuk menyertakan saham-saham daratan utama China ke dalam salah satu indeks acuan untuk investor global.

Indeks CSI 300 di Shenzhen yang berisi saham-saham bluechip berakhir menguat 0,91% atau 32,54 poin ke 3.622,88, setelah dibuka turun 0,19% di posisi 3.583,44.

Sementara itu, indeks Shanghai Composite ditutup menguat 0,33% ke level 3.157,87, setelah dibuka dengan pelemahan 0,29% di posisi 3.138,44. 

Sepanjang pekan ini, indeks CSI 300 telah melonjak 3% sekaligus mencatatkan pekan terbaiknya tahun ini. Adapun indeks Shanghai Composite telah menguat 1,1%.

Pekan ini, saham perbankan dan konsumer berada di antara sektor dengan performa terbaik, yang mencerminkan bobot terbesar atas saham-saham China dalam MSCI EMI.

MSCI Inc. pada Selasa (20/6) mengumumkan akan menambah 222 saham A China ke dalam indeks emerging markets MSCI mulai pertengahan 2018.

Para analis memperkirakan penyertaan tersebut akan menjadi dorongan signifikan bagi pasar saham China dalam jangka panjang dan membuka jalan bagi arus masuk modal global ke saham A China.

Dalam sebuah laporannya, lembaga pemeringkat Moody’s menyatakan penyertaan oleh MSCI membuka jalan bagi arus masuk modal global ke saham A-China, dengan proyeksi sekitar US$11 miliar dana masuk jangka pendek ke saham-saham daratan dari dana yang dialokasikan ke EMI.

Pada saat yang sama, kondisi pengetatan likuiditas juga mereda. Pemerintah baru-baru ini melonggarkan pengetatannya pada aturan kredit.

Bank sentral negara tersebut juga mengambil langkah untuk menjaga stabilitas di pasar keuangan pada waktu-waktu tertentu, termasuk menyediakan dana melalui operasi pasar terbuka menjelang penilaian prudential makro pertengahan tahun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper