Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa China Masuk MSCI, Korsel Terancam Kehilangan 4,3 triliun won

Pasar saham Korea Selatan berpotensi mengalami pukulan berupa arus modal keluar hingga 4,3 triliun won, menyusul masuknya saham-saham kelas A China ke indeks MSCI Emerging Market.
Bursa Korea Kospi/Reuters
Bursa Korea Kospi/Reuters

Bisnis.com, SEOUL-- Pasar saham Korea Selatan berpotensi mengalami pukulan berupa arus modal keluar hingga 4,3 triliun won, menyusul masuknya saham-saham kelas A China ke indeks MSCI Emerging Market.

Perkiraan tersebut diungkapkan oleh Wakil Ketua Komisi Jasa Keuangan Korea Selatan Jeong Eun-bo. Dia mengatakan arusodal keluar kemungkinan besar berasal dari indeks benchmark Korea Selatan KOSPI .KS11 dan KOSDAQ. Namun dia menjamin dampak keseluruhan dari keputusan MSCI itu tidak akan berpengaruh signifikan pada ekuitas Korea Selatan

"Mengingat besarnya dana global yang mengikuti MSCI Emerging Markets Index, kami melihat kemungkinan arus keluar sekitar 600 miliar won (US$525,92 juta) hingga 4,3 triliun won (US$3,77 miliar) dari ekuitas kami," Jeong Eun-bo, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (21/6/2017).

Regulator Korea Selatan tersebut mengatakan bobot indeks saham Negeri Ginseng akan menyusut 0,23% menjadi 15,2%. Hal itu dikarenakan pembobotan saham China meningkat menjadi 28,4% dari 27,7%.

Menanggapi hal tersebut, beberapa analis memperkirakan bursa Negeri Ginseng cenderung akan mengabaikan fenomena tersebut. Pasalnya, nilai kapitalisasi pasar total saham yang tercatat di KOSPI mencapai 1/536 triliun won pada penutupan 20 Juni.

"Investor asing umumnya membeli dan menjual sejumlah besar saham lokal, jumlah tersebut [4,3 triliun won] tidak akan menjadi sumber ketakutan bagi pelaku pasar lokal," kata Rhoo Yong-seok, seorang analis saham di sekuritas KB.

Adapun, pasar saham Korea Selatan berhasil mendapatkan 9 triliun won arus modal masuk bersih dari investor asing sepanjan Januari-Mei 2017. Jumlah tersebut lebih dari cukup untuk mengimbangi potensi arus keluar setelah masuknya China ke dalam indeks MSCI. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper